Ribuan Warga di Pandeglang Ikuti Tradisi Munggahan Jelang Puasa dengan Babacakan di Atas Daun Pisang

Tradisi munggahan warga di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

"Mungkin kemarin ada yang terputus karena perbedaan pilihan politik. Dan ini jadi momen agar warga di Menes untuk bersatu lagi. Jadi kemarin boleh berbeda pilihan politik, tapi sekarang harus bersatu lagi melalui momentum munggahan Menes manis," ungkapnya.

Ayo ke Banten Aja, Wisata Pulau Peucang, Surganya bagi Para Penyelam dan Snorkeling

Usep menjelaskan, para peserta membawa makanan masing-masing dari rumah dan dikumpulkan oleh panitia untuk nantinya makanan yang dibawa akan disantap secara bersama.

"Seluruh makanan yang dibawa oleh warga kemudian dijadikan satu dan lalu disantap bersama-sama. Ada juga yang dimasak oleh panitia. Tidak ada keharusan untuk warga untuk membawa jenis makanan, semua warga boleh membawa semua jenis makanan sesuai selera masing-masing warga," terangnya.

DPRD Banten Apresiasi Bulog Jaga Ketersediaan Pangan di Lebak dan Pandeglang

Sementara itu, Camat Menes Abdul Haris menambahkan, dipilihnya munggahan dengan cara babacakan ngampar daun pisang dikarenakan jadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh masyatakat di Kabupaten Pandeglang.

"Jadi ini kan tradisi masyarakat di Menes, di Pandeglang, babacakan ngampar daun. Jadi kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan salah satu tradisi itu, selain untuk memupuk kebersamaan dan memperat tali silaturahmi antar warga," kata Haris.

Fakta Enam Badak Cula Satu Ditembak Mati Pemburu Liar di TNUK

Untuk itu, ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh peserta yang antusias hadir mengikuti kegiatan munggahan yang dilaksanakan, terlebih untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan antar warga.

"Saya ucapkan terimakasih kepada semua unsur yang terlibat, dari TNI, Polri, perangkat Desa, peangkat kecamatan, BPD, RT dan RW, puskesmas, guru-guru dan warga yang hadir. Semoga ini jadi momen kita kembali akur, kembali bersatu usai kemarin ada perbedaan politik, kita saling memaafkan agar menjalankan ibadah puasa nanti bisa lebih khusyuk dan afdol," tandasnya.