Ribuan Warga di Pandeglang Ikuti Tradisi Munggahan Jelang Puasa dengan Babacakan di Atas Daun Pisang

Tradisi munggahan warga di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

Banten.viva.co.id – Menyambut bulan suci Ramadhan 2024 yang jatuh pada tanggal 11/12 Maret 2024, tradisi munggahan menjadi bagian dari keragaman budaya bagi masyarakat Sunda yang kerap dirayakan dengan penuh keceriaan dan kebersamaan.

Lagi, Polisi Tangkap 1 Pemburu Badak Jawa saat Sedang Sembunyi di Gubuk Dalam Hutan Ujung Kulon

Seperti di Alun-alun Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang pada Kamis 7 Maret 2024. Ribuan warga memilih melakukan 'babacakan ngampar daun' atau makan bersama di atas daun pisang, disusul saling bermaaf-maafan serta mendoakan satu sama lain sebelum memasuki puasa.

Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Menes Usep Sudarmana mengatakan, munggahan ini merupakan tradisi yang dilakukan rutin di setiap tahun dengan tujuan mengingatkan bulan suci Ramadhan akan tiba.

Bakal Mudahkan Para Investor Masuk Pandeglang Jadi Janji Duet Dewi - Iing Andri Bila Menang Pilkada

"Tradisi munggahan babacakan ini merupakan agenda rutin, dan ini sudah tahun kedua dilaksanakan. Dan ini sebagai bentuk rasa syukur kita masih diberi kesempatan bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan," kata Usep dihubungi banten.viva.co.id, Kamis 7 Maret 2024.

"Kegiatannya cukup meriah, ada sekitar 1.000 peserta yang hadir dari seluruh unsur masyarakat, kita makan bersama di atas daun pisang dengan panjang mencapai 1 kilometer," imbuhnya.

Maju Pilbup Pandeglang Ratu Anita Sangadiah Janji Bakal Prioritaskan 4 Hal Ini

 

Babacakan ngampar daun di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten

Photo :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

 

Tak hanya itu, menurut Usep, munggahan kali ini jadi momentum bagi warga untuk mempererat kesatuan dan persatuan antar sesama usai bergulirnya Pileg dan Pilpres 2024.

"Mungkin kemarin ada yang terputus karena perbedaan pilihan politik. Dan ini jadi momen agar warga di Menes untuk bersatu lagi. Jadi kemarin boleh berbeda pilihan politik, tapi sekarang harus bersatu lagi melalui momentum munggahan Menes manis," ungkapnya.

Usep menjelaskan, para peserta membawa makanan masing-masing dari rumah dan dikumpulkan oleh panitia untuk nantinya makanan yang dibawa akan disantap secara bersama.

"Seluruh makanan yang dibawa oleh warga kemudian dijadikan satu dan lalu disantap bersama-sama. Ada juga yang dimasak oleh panitia. Tidak ada keharusan untuk warga untuk membawa jenis makanan, semua warga boleh membawa semua jenis makanan sesuai selera masing-masing warga," terangnya.

Sementara itu, Camat Menes Abdul Haris menambahkan, dipilihnya munggahan dengan cara babacakan ngampar daun pisang dikarenakan jadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh masyatakat di Kabupaten Pandeglang.

"Jadi ini kan tradisi masyarakat di Menes, di Pandeglang, babacakan ngampar daun. Jadi kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan salah satu tradisi itu, selain untuk memupuk kebersamaan dan memperat tali silaturahmi antar warga," kata Haris.

Untuk itu, ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh peserta yang antusias hadir mengikuti kegiatan munggahan yang dilaksanakan, terlebih untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan antar warga.

"Saya ucapkan terimakasih kepada semua unsur yang terlibat, dari TNI, Polri, perangkat Desa, peangkat kecamatan, BPD, RT dan RW, puskesmas, guru-guru dan warga yang hadir. Semoga ini jadi momen kita kembali akur, kembali bersatu usai kemarin ada perbedaan politik, kita saling memaafkan agar menjalankan ibadah puasa nanti bisa lebih khusyuk dan afdol," tandasnya.