Wajib Pahami, Ini Perbedaan Skoliosis Postural dan Struktural

Konsultan Tulang Belakang dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine
Sumber :
  • Sherly / viva

Banten VIVA - Skoliosis adalah salah satu kelainan pada kondisi tulang belakang yang mana, pada bagian tersebut tulang berbentuk lengkungan atau menyamping secara tidak normal.

Intip Perawatan Kecantikan Ala Gen Z Modal Rp100 Ribu di Cartenz Mall Gading Serpong

Penyakit ini perlu mendapatkan penanganan serius sesuai dengan ciri dan penyebab terjadinya skoliosis karena, bisa menghambat proses pertumbuhan.

Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD Tangerang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine mengatakan, penyakit skoliosis yang harus dipahami masyarakat terdapat beberapa jenis, namun dua diantaranya yakni postural dan struktural.

Maju Pilbup Pandeglang Ratu Anita Sangadiah Janji Bakal Prioritaskan 4 Hal Ini

"Masyarakat harus paham ada skoliosis struktural dan postural. Ini pun ada perbedaan penanganan," katanya di Tangerang Selatan, Jumat, 17 Mei 2024.

Skoliosis struktural terjadi akibat adanya kelainan sejak lahir dengan kondisi tulang punggung yang melengkung atau menyamping seperti huruf S. Sementara, untuk skoliosis postural terjadi karena adanya cara duduk atau beraktifitas yang memicu tulang berbentuk S.

Cek Layanan Kesehatan, Pj Walkot Tangerang Minta Jam Operasional Ditambah

Namun, pada dasarnya, untuk skoliosis postural, bukanlah kelainan yang berarti, karena sejak lahir tulang punggung memiliki postur tegak lurus, hanya saja terjadi perubahan karena suatu kebiasaan. Dalam penanganannya pun terdapat perbedaan, untuk skoliosis postural dilakukan dengan cara operasi.

Pasien yang memiliki skoliosis postural, ditangani dengan brace dan operasi. Penanganan brace adalah penggunaan korset pada pasien skoliosis khususnya dengan kasus struktural.

"Penanganan brace ini sejenis korset yang dipakai jangka panjang. Bila tengah dalam masa pertumbuhan atau pubertas, penggunaan brace akan dievaluasi pada masa 6 bulan sampai 1 tahun. Tapi sembari kita pantau penggunaan brace nya. Apakah skoliosisnya tidak bisa ditangani dengan brace, atau bracenya yang sudah tidak benar. Nah, ini akan dievaluasi secara berkala,"

"Tapi, kalau memang tidak bisa ditangani dengan brace, pasien scoliosis wajib ditangani dengan operasi. Biasanya, bila tipe sudut kemiringan tulang sudah lebih dari 90 derajat, mau tidak mau harus dioperasi," ujarnya.

Sementara itu, untuk skoliosis postural terjadi akibat adanya kebiasaan cara duduk yang kerap membuat postur melengkung. Hal ini bisa dilakukan dengan terapi olahraga seperti yoga, renang dan pilates.

"Kalau yang postural bisa dengan pilates, lalu yoga dan renang," kata Phedy.

Skoliosis rentan terjadi juga pada remaja perempuan. Dimana, paling sering di usia pubertas, usia 10 sampai 14 tahun, paling banyak pada perempuan.

"Skoliosis dapat muncul pada saat satu tahun sebelum masa menstruasi sampai dua tahun sesudahnya, pada saat itulah fase anak perempuan sedang tumbuh tinggi dengan cepat. Saat itu, bila ada bakat scoliosis, akan muncul saat masa itu," ungkapnya.