Pengamat di Banten Ingatkan Capres-Cawapres Tak Jadikan Ulama Alat Politik di Pemilu
Menurutnya, kunjungan itu juga bisa diartikan untuk menarik dukungan dari ulama.
Dosen Univesitas Serang Raya (Unsera) ini menuturkan, bahwa yang perlu dihindari pada Pemilu 2024 nanti ialah polarisasi agama.
Pemilu sebagai pesta demokrasi lima tahunan harus disambut dengan bahagia, dengan tidak adanya perpecahan di masyarakat.
Peran ulama pun penting dalam hal tersebut, ulama sebagai sosok yang sangat diperhitungkan di masyarakat harus dapat mengedukasi dan mengajak warga untuk menciptakan Pemilu damai.
“Kita memang tidak bisa membatasi ulama untuk berbicara dukungan ke paslon, tapi yang kita harapkan para ulama bisa bersikap netral dan para tim kampanye juga tidak membuat polarisasi yang menjual ulama juga simbol-simbol agama. Simbol-simbol agama, dan kampanye hitam harus dihilangkan guna menjaga marwah ulama khususnya di Banten,” pungkasnya.