Water Canon Bubarkan Massa di Pasar Kutabumi Tangerang

Pasar Kutabumi
Sumber :
  • Sherly

Banten.Viva.co.id - Pemasangan plang terkait dengan proses revitalisasi di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, berujung rusuh, Selasa, 24 Oktober 2023. 

Pasar Kutabumi Telah Dibongkar, Sekda : Lanjut ke Pembangunan

Sejak pukul 15.00 WIB para pedagang di Pasar Kutabumi telah melakukan aksi penolakan pemasangan plang revitalisasi, hingga menutup akses jalan di kawasan setempat. 

Proses yang alot, menyebabkan petugas kepolisian bergerak pukul 18.20 WIB dan menerjunkan satu unit mobil water canon untuk membubarkan massa. 

Pengamanan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara KPU Banten Dibagi Empat Zona

Baca Juga : 

Kemenko Marves Pantau Penanganan Kebakaran TPA Rawa Kucing

Masuk Hari Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Banten Tertibkan Alat Peraga Kampanye

Penggemar Sepeda Motor Harus Datang Ke IMOS+

Loker Terbaru, BUMN Perum Jasa Tirta I, Minimal Usia 30 Tahun, Pendidikan D4, Ayo Lamar

Alhasil, aksi tersebut menyebabkan kerusuhan antara pedagang dengan petugas keamanan baik pihak Polres Kota Tangerang dan Satpol PP Kabupaten Tangerang. Petugas juga menyiramkan air water canon ke kerumunan untuk membubarkan massa, agar akses jalan terbuka dan plang revitalisasi terpasang.

Dalam peristiwa tersebut, sejumlah orang yang diduga provokator turut diamankan petugas kepolisian. 

Diketahui sebelumnya, pada beberapa waktu lalu, aksi penolakan revitalisasi pasar dan relokasi juga berujung kerusuhan. Bahkan penjarahan juga dialami para pedagang pasar yang menolak revitalisasi dan relokasi ke Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS). 

Proses revitalisasi itu dilakukan sesuai aturan Bupati Tangerang, terkait dengan kenyamanan dan keindahan pasar, serta meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Direktur Perumda Pasar NKR Finny Widiyanti mengatakan, revitalisasi telah direncanakan sejak tahun 2018 terkait dengan meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Sudah sejak tahun 2018, namun hingga saat ini pun kami terus melakukan komunikasi dan pasar harus direvitalisasi," ujarnya, Selasa, 24 Oktober 2023.

Penolakan ini pun terjadi lantaran, adanya harga sewa yamg mahal, sehingga pedagang menolak untuk revitalisasi dan relokasi.