Bank Indonesia Banten Menyiapkan Rp2,7 Triliun Jelang Lebaran 2025

Ilustrasi bantuan keuangan (Foto/Pixabay)
Sumber :

Banten.Viva.co.id - Bank Indonesia (BI) Banten menyiapkan Rp2,7 triliun uang yang bisa ditukarkan masyarakat untuk memberi 'persenan' ke sanak saudara saat Lebaran 2025. Setidaknya ada 52 titik layanan kas keliling di delapan kabupaten kota. Selain itu, bisa juga melakukan penukaran ke layanan perbankan terdekat.

Heboh! Seorang Pria Mau Tukar Uang Logam 8 Kilogram Ditolak Bank Indonesia, Disuruh Buang Saja Uangnya

 

Untuk mengetahui jadwal layanan kas keliling sekaligus mendaftar penukaran uang tunai, bisa dilakukan sejak 05-27 Maret 2025, dengan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Penukaran atau website www.pintar.bi.go.id.

Tim Gakkumdu Tangkap Pelaku OTT Diduga Timses 01

 

"Kita beri nama Semarak Rupiah Ramadan dan Idul Fitri atau Serambi. Untuk layanan kas Serambi di Banten, selain Bank Indonesia terdapat 13 bank yang berpartisipasi dalam menyediakan layanan penukaran uang rupiah," ujar Kepala BI Banten, Ameriza M. Moesa, ditulis Jumat, 07 Maret 2025.

Kawal Distribusi Logistik ke Masing-masing TPS, Bawaslu Banten Ajak Masyarakat Turut Awasi Pelaksanaan Pilkada Serentak

 

Dalam layanan kas keliling yang digelar BI Banten, ada kegiatan lainnya, yakni memastikan ketersediaan rupiah di masyarakat, layanan kas, dan edukasi rupiah, agar uang kayak edar selalu terjaga di masyarakat.

 

Kedepan, masyarakat Indonesia dihimbau untuk menggunakan berbagai macam aplikasi transaksi keuangan untuk memberi 'persenan' ke sanak saudara, sehingga mengurangi penggunaan uang fisik.

Uang Rp1 Miliar

Photo :
  • Banten.Viva.co.id : Yandi Deslatama

"Ke depan diharapkan masyarakat juga dapat memanfaatkan perkembangan transaksi pembayaran digital melalui mobile dan internet banking, serta QRIS untuk berbagai transaksi pembayaran termasuk untuk pemberian salam tempel," terangnya.

 

Masyarakat diminta tidak merusak uang rupiah, seperti mencoret, dilipat, di basahi hingga di remas. Sekaligus diminta menukarkan uang ke loket resmi perbankan, agar terhindar dari pemalsuan.

 

"Selain merawat, penting juga masyarakat untuk lebih memahami ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan selalu mengingat prinsip 3D, yakni dilihat, diraba dan diterawang," jelasnya.