Pilot dan Penumpang Tewas Dalam Peristiwa Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines di Nepal

Bangkai pesawat Yeti Airlines di Nepal
Sumber :
  • Viva

BantenPeristiwa jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Pohara, Nepal pada hari Minggu, 15 Januari 2023, dalam kejadian ini 68 orang tewas.

1,4 Juta Seat Disiapkan Garuda-Citilink Dalam Angkutan Lebaran 2024

Musibah kecelakaan jatuhnya pesawat Yeti Airlines tercatat sebagai kecelakaan udara terburuk dalam tiga dekade di negara tersebut.

Menurut laporan yang kami terima, seperti yang kutip dari berbagai media, kronologi kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang terbang dari Kathmandu ke bandara Internasional yang baru Pokhara.

Pilot dan Kopilot Batik Air Dinonaktifkan, Usai Tidur Saat Terbang ke Bandara Soetta

Diketahui, bandara tersebut merupakan bandara baru yang dibuka pada bulan ini. YT691 dioprasikan oleh ATR 72-500 terdaftar 9N-ANC.

Yeti Airlines 691 berangkat dari Kathmandu sekitar pukul 05.47 UTC (Waktu Universal Terkoordinasi). Data posisi pesawat hingga pukul 5.05, kemudian sinyal terakhir diterima pesawat pada pukul 5.12 pada ketinggian 2875 ft AMSK, ketinggian Bandara Pokhara sekitar 2700 kami AMSL.

Lokasi Ini Diduga Tempat Penembakkan Pesawat Wings Air Yang Disisir Pasukan Gabungan TNI Polri

Pada masa penerbangan, transponder pada pesawat ini mengirimkan data ketinggian dan kecepatan yang salah.

Data posisi 7 menit sebelum data terakhir pesawat diterima penerbangan terhenti. Pesawat mengirimkan data ketinggian, kecepatan, serta perpanjangan Mode S hingga pukul 05.12.

Peristiwa jatuhnya pesawat Yeti Airlines merupakan kecelakaan udara terburuk yang paling mematikan di Nepal sejak 1992.

Khtiwada (44) merupakan kopilot penerbangan Yeti Airlines yang menduara dari Kathmandu yang akan mendarat di kota Pokhara, namun tidak sampai pendaratan pesawat terjadi kecelakaan.

Khatiwada bergabung pada 2010 dengan maskapai Yeti Airlines mengikuti jejak suaminya yang juga merupakan seorang pilot.

Sebelumnya, suami Khatiwada juga meninggal dalam kecelakaan pesawat kecil yang juga milik Yeti Airlines sekitar 4 tahun sebelumnya./Din