Antisipasi Penyakit, DKP Kabupaten Tangerang Cek Ribuan Hewan Kurban Asal Lampung dan Jawa

Pemkab Tangerang cek kesehatan hewan kurban
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan mulai dari sapi, kambing, domba dan kerbau.

Sesame Street 55th Anniversary Celebration, Hadir Menemani Libur Sekolah di Tangerang

Pemeriksaan kesehatan itu untuk mengantisipasi adanya penyakit hewan mulai dari antraks, LSD, dan PMK yang kerap menyasar hewan ternak terutama Jelang Hari Raya Idul Adha.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid mengatakan, pemeriksaan dan pengecekan itu dilakukan pada ribuan hewan yang akan dijual dalam momentum Hari Raya Idul Adha.

Jadi Tersangka, Ketua Penyelenggara Lentera Festival Gunakan Uang Konser Untuk Pribadi

Hewan yang dilakukan pemeriksaan tidak hanya yang berasal dari Tangerang, namun turut berfokus pada hewan yang tiba dari berbagai daerah.

"Untuk hewan ternak yang tiba dari Lampung, lalu Jawa, kita lakukan pemeriksaan, juga yang dari Tangerang. Hal ini untuk antisipasi adanya penyakit mulai dari antraks, LSD dan PMK. Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada laporan hewan yang terpapar penyakit tersebut," katanya, Selasa, 11 Juni 2024.

Ketua Penyelenggara Buntut Kerusuhan Konser Musik di Tangerang Diamankan Polisi

Beberapa lokasi yang dilakukan pengecekan mulai di peternakan kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dan lapak pedagang hewan kurban di Desa Caringin, Kecamatan Legok. Dimana, seluruh hewan dinyatakan sehat, dengan penandaan barcode.

"Kalau dari luar daerahnya itu ada KTP, tanda keterangan bahwa hewan ini sehat. Namun, sampai disini juga dicek, dan dikasih barcode guna memastikan hewan ini aman untuk dikurbankan dan dikonsimsi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asep Jatmika mengatakan, untuk hewan kurban yang tiba dari luar daerah ke Kabupaten Tangerang kurang lebih sebanyak 31 ribu mulai dari sapi, kambing, kerbau dan domba.

"Tahun 2023 itu yang datang 31 ribu, dan tahun ini kurang lebih sama, baik itu dari Lampung dan Jawa, yang cukup banyak. Dan yang pasti hewan yang masuk harus punya barcode, terutama sapi karena rentan penyakit," ungkapnya.