Hadapi Era Digital AirNav dan CGX Aero Ubah Konektivitas Data

Asia-Pasific Workshop On Digital Aeronautical Transformation
Sumber :
  • Sherly / viva

Banten VIVA - Dalam menghadapi era yang serba digital, AirNav Indonesia bekerja sama dengan CGX Aero menggelar Asia–Pacific Workshop On Digital Aeronautical Transformation di salah satu hotel wilayah Tangerang, Senin, 29 Januari 2024.

AirNav dan Badan Navigasi Amerika Serikat FAA Bekerjasama Tingkatkan Keselamatan Penerbangan

Dalam kegiatan  tersebut, para ahli yang bergerak di bidang penerbangan membagikan pengalaman, dan juga pengetahuan mengenai perubahan konektivitas dalam transformasi data, dari yang sebelumnya konvensional menjadi digital.

"Tugas AirNav Indonesia adalah menjawab tantangan dan peluang pada setiap perkembangan zaman. Melihat saat ini semua serba digital, dan kita harus bertransformasi. Disini, kiita mulai antisipasi digital, sebelumnya informasi penerbangan itu menggunakan paper, sehingga kita menuju ke arah digital, yakni paperless, ke depannya pun laporan yang sebelumnya AIS (Aeronautical Information System) ke depannya AIM (Aeronautical Information Management)," katanya.

Optimalisasi Data Spasial, Diskominfo Kabupaten Tangerang Dorong Transformasi Digital Lewat Bimtek Geomaps

Sehingga, para pengguna seperti pilot dan lainnya, bisa mendapatkan data dan informasi penerbangan dengan lebih mudah, cepat dan up-to date.

"Sebelumnya maskapai atau pilot, harus datang ke kantor untuk mendapat data, tapi sekarang dan ke depannya, tidak perlu lagi, karena bisa diunggah langsung melalui gadget atau laptop, disana data penerbangan seluruh penerbangan bisa didapat," ujarnya.

Terpilih Jadi Ketum APRINDO 2024-2028 Secara Aklamasi, Solihin Paparkan Tantangan Ritel 2025

Sementara itu, Chief Technology Officer and Bussiness Development Director CGX Aero, Muhammad Ali mengatakan, dalam kolaborasi tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang secara bertahap melalukan perubahan dalam konektivitas data.

Adanya hal ini, pihaknya pun memberikan dukungan untuk bisa membuat sistem berkelanjutan yang bertujuan mengoptimalkan keselamatan penerbangan.

"Kolaborasi ini menjadi hal yang penting, karena lalu lintas penerbangan semakin padat dan kita harus memastikan kalau nantinya lebih aman, up to date dan digital, karena jika masih menggunakan kertas maka akan memakan waktu cukup lama, dan menguras tenaga. Sehingga, transformasi ini menjadi tantangan untuk memberikan nilai," ungkapnya.