Kenali Gejala Penyakit Neuromuskular Pada Anak Mulai Dari Gangguan Motorik

Penjelasan dr. Lisa soal neuromuskular pada anak
Sumber :
  • Sherly / viva

Dalam penyakit neuromuskular pada anak, nyatanya tidak bisa diprediksi secara menyeluruh. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan calon ibu untuk mengantisipasi dan mengetahui cara penanganan bila ditemukan penyakit tersebut.

Sang Ayah Pernah Cerita Ingin Bunuh Putri Kandungnya di Banten

"Kelainan ini tidak bisa diprediksi, namun ada beberapa yang mungkin bisa dilakukan melalui skrining, seperti untuk pemeriksaan kesehatan prenatal dilakukan pada saat hamil usia saat 16 sampai 20 minggu, itu waktu ideal. Lalu gimana waktu newborn? Hal ini baru bisa diperiksa di Eropa, Indonesia belum, karena pemeriksaan pada anak ini masih terbatas,"

"Makanya, pemeriksaan penunjang masih diandalkan dengan cara menggali riwayat pasien anak melalui pemeriksaan fisik detail, pemeriksaan penunjang," papar Lisa.

Dibalik Ayah Bunuh Anak Kandung di Banten, Menyisakan Kisah Menyeramkan

Beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan saraf dan otot pada anak mulai dari toksik obat, ikutan pasca infeksi, autoimun, gangguan hormon, ginjal, hati, sampai dengan genetik.

Dimana, faktor genetik terjadi bila adanya pernikahan dengan keluarga dekat. Misal menikah dengan sepupu jauh ataupun dekat. Sehingga, meningkatkan resiko melahirkan anak dengan kelainan genetik.

Keji, Ayah Kandung Bunuh Anak di Ciomas, Serang, Polisi: Pelaku Sedang Dilakukan Pengejaran

"Banyak faktor yang terjadi, namun bila diperiksa sejak dini, kita bisa melakukan penanganan, seperti melalui pemeriksaan elektromiografi atau EMG. Pemeriksaan itu merupakan prosedur diagnostik untuk merekam aktivitas kelistrikan yang dihasilkan oleh otot untukĀ fungsi saraf dan otot,"

"Proses pemeriksaannya bisa dengan cara EMG. Biasanya, dilakukan bersamaan dengan studi konduksi saraf, dan elektroda berupa jarum halus dan tipis yang dimasukkan dalam otot melewati permukaan kulit. Cara ini memang tidak nyaman pada anak, namun kita (dokter) harus bisa menangani emosi atau ketidaknyamanan si anak dibantu dengan orang tua," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title