Atasi Pencemaran Lingkungan, Guru besar UPH Formulasikan Konsorsium Bakteri

Prof. Irawati
Sumber :
  • Sherly / viva

"Diantara ketiganya, bioremediasi menjadi pilihan paling ekonomis dan ramah lingkungan. Hal ini menjadi dasar penggunaannya bakteri indigen dalam menangani limbah tembaga," jelas Ira.

Krakatau Posco, Satu-satunya Industri Baja Indonesia Raih Proper Hijau dari Kementrian LHK

Tingkat keberhasilan metode pengelolaan limbah biologis dengan menggunakan konsorsium bakteri sebagai agen bioremediasi sangat dipengaruhi oleh adanya interaksi sinergis atau antagonis antara populasi bakteri yang berbeda dalam limbah.

"Dengan bakteri ini tentunya dapat mengurangi beberapa resiko dampak pengolahan limbah. Dan juga, bisa menunjang program pemerintah demi menanggulangi pencemaran lingkungan, khususnya tembaga," ungkapnya.

Kabupaten Serang Gunakan Mesin Pengolah Sampah Terpadu berbasis Refuse Derived Fuel (RDF)