Kemampuan Autophagy Muncul Saat Berpuasa, Apa Manfaatnya?

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • Pixabay

Banten VIVA - Berpuasa nyatanya menjadi salah satu cara jitu untuk bisa menjaga kesehatan. Hal ini karena sistem pencernaan akan mengalami waktu istirahat, terlebih asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh pun bisa diatur dengan baik.

Turnitin Gandeng Kampus di Tangerang, Bahas Transformasi Edukasi di Era AI

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ian Huang mengatakan, dalam berpuasa, kita akan menahan asupan makanan sekitar 13 sampai 16 jam. Yang mana, memiliki efek yang sangat baik bagi tubuh.

Terlebih, puasa yang biasa dijalankan umat muslim dengan jangka waktu satu bulan penuh, membuat seluruh organ tubuh dan selnya, seperti memiliki kekuatan baru atau mengalami daur ulang.

Raih Akreditasi Unggul, Universitas di Tangerang Targetkan Jadi Pusat Pendidikan Teknik Sipil

"Efek berpuasa banyak sekali, bahkan tren nya itu kan intermittent fasting. Ada pula jenis puasa 1 hari berpuasa, besoknya libur, begitu seterusnya. Namun, saat Ramadan selama 1 bulan, tubuh berpuasa 13 sampai 16 jam, ini juga banyak sekali manfaatnya," katanya, Minggu, 7 April 2024.

Efek puasa memiliki kesehatan pada otak, yang bisa mempengaruhi kognitif memori. Daya memori pada otak akan meningkat dan sel-sel di dalam otak juga bertumbuh. Juga baik untuk perkembangan hormon, sebab pada saat berpuasa asupan glukosa akan menurun.

MARS UPH Raih Akreditasi Unggul Upaya Tingkatkan Pendidikan Kesehatan

"Banyak efek baiknya, terlebih untuk jantung juga bekerja dengan baik, karena berpuasa membuat kadar lemak di dalam jantung menurun. Penurunan kadar lemak membuat aliran darah menjadi lancar. Dengan lancarnya kerja jantung, maka sistem pencernaan pun lebih lancar bekerja," ujarnya.

Bukan hanya itu, puncak dari manfaat puasa adalah Autophagy. Dimana, sel dalam tubuh akan mengalami daur ulang secara sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title