Dinas Kesehatan Pandeglang Gelar HKN ke-58, Bupati Irna; Kita Mahluk Allah yang Penuh Manfaat

Dinas Kesehatan Pandeglang gelar HKN
Sumber :
  • Istimewa

Banten – Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menggelar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di wisata kuliner gedung juang, Rabu 30 November 2022.

RPJPD Pandeglang 2024-2045 Mulai Disusun, Tahapan Baru ke Konsultasi Publik

Kepala Dinas Kesehatan Raden Dewi Setiani mengatakan, tema HKN tahun ini yakni, "Bangkit Indonesiaku sehat Negeriku" tema ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Kita secara bersama bahu - membahu dan bergotong-royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19, sehingga dapat kembali beraktivitas dan produktif agar kembali bangkit dan kembali sehat," katanya.

Punya Harta Rp 7,2 Miliar, Berikut Profil dan Perjalanan Karir Politik Wakil Bupati Pandeglang Tanto

Menurut Dewi, kader posyandu merupakan garda terdepan dalam pendampingan kepada calon ibu baik kesehatan maupun gizi. Mereka bisa mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta kasus stunting.

"Para kader selalu kami berikan pelatihan, refresing kader, dan bimbingan teknis dengan demikian femahaman para kader terus meningkat," tutupnya.

Perjalanan Karir Politik Irna Narulita, Bupati Pandeglang Dua Periode Berharta Rp. 62,5 Miliar

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, kader posyandu adalah mitra pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Pandeglang.

"Para kader sangat membantu kami dalam mendorong peningkatan drajat kesehatan masyarakat dengan cara promotif," ujarnya.

Dikatakan Irna, perjuangan kader dalam mendorong peningkatan kesehatan masyarakat tidak diragukan lagi. Kata Irna, kader selama ini selalu siaga mendapingi masyarakat dan membantu nakes ditingkat Puskesmas.

"Kita mahluk Allah yang penuh dengan manfaat, dengan kita membantu orang lain akan memiliki nilai ibadah untuk bekal kelak," ujarnya.

Menurut Irna, hasil penilaian prevalensi stunting pada tahun 2018 Kabupaten Pandeglang kurang lebih diangka 37%. Setelah dilakukan pengukuran ulang, ternyata kasus stunting dibawah angka tersebut.

"Bisa saja terjadi kesalahan pada saat itu, kita lakukan pengukuran ulang pada bulan penimbangan balita dengan 1.700 alat ukur dibantu kader posyandu, hasilnya dibawah angka itu, dan saat ini diperkirakan diangka 25%," tutupnya.