Asal Usul Nama Kabupaten Pandeglang, Daerah Penghasil Durian Terbanyak di Banten

Kualitas Durian Jatohan Lokal Banten
Sumber :
  • Yandi/Banten.Viva.co.id

Banten.viva.co.id - Berikut ulasan asal usul Kabupaten Pandeglang daerah penghasil terbanyak di Pemprov Banten.

Begini Klarifikasi Jubir Soal Cabup Pandeglang Raden Dewi Bagi-bagi Uang Rp50 Ribu ke Emak-emak

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Banten. Kabupaten ini terletak sebelah selatan dari pusat pemerintahan provinsi Banten. Kabupaten ini di pimpin Irna Narulita Tanto Warsono Arban

Kabupaten Pandeglang mendukung peringkat pertama sebagai daerah penghasil durian terbanyak di provinsi Banten sebagai mana data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tahun 2022. 

Cabup Pandeglang Raden Dewi Bagi-bagi Uang Rp50 Ribu ke Emak-emak, Bawaslu Lakukan Penelusuran

Produksi durian di Kabupaten Pandeglang mencapai 24.995 kuintal, atau sekitar 37,49% dari total produksi durian di Provinsi Banten. Berikut asal usul Kabupaten Pandeglang. 

Asal-usul nama Pandeglang memiliki beberapa versi, versi pertama yakni cerita tentang pembuatan gelang pada meriam Ki Amuk, sebuah meriam besar yang berada di Banten Lama, dahulu merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Banten.

Relawan Gerak 08 Banten Terus Konsolidasi Menangkan Andra Soni Menjadi Gubernur

Menurut cerita, Meriam Ki Amuk awalnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan bentuk meriam Ki Jagur, meriam yang kini berada di museum Fatahillah, Jakarta. Seperti meriam Ki Jagur pada bagian pangkalnya atau bagian belakangnya memiliki bentuk yaitu bentuk jari tangan yang mana ibu jari diselipkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, bentuk ini biasanya disimbolkan sebagai bentuk senggama, demikian pula meriam Ki Amuk.

Oleh karena bentuk seperti itu dianggap kurang etis bagi masyarakat dilingkungan Kesultanan Banten yang islami, maka kemudian muncul cerita di masyarakat yang menyampaikan bahwa bagian belakang meriam Ki Amuk dipotong dan kemudian material potongan dilebur kembali menjadi bentuk gelang sebanyak lima pasang atau sejumlah sepuluh gelang. Pembuat gelang-gelang itu selanjutnya diceritakan dibuat oleh pande besi yang bernama Ki Buyut Papak, sekitar 30 Km ke arah Selatan Banten Lama. Maka lahirlah sebutan Pandeglang.