Kini Muncul Kembali, Lato-lato Ternyata Dianggap Pelecehan dan Dilarang Beredar

Permainan Viral Lato-lato
Sumber :
  • Viva

Banten – Lato-lato yang kini viral, bahkan petinggi negara pun memainkan permainan yang sudah ada sejak tahun 60-an ini. Namun tahukah kamu, lato-lato ternyata pernah dilarang dan dianggap sebagai pelecehan terhadap petinggi negara?.

SDN dan SMPN Sudah Gratis, Andika Hazrumy Fokus Atasi Daya Tampung Sekolah

Permainan yang kini merajalela di penjuru nusantara membuat berbagai kesalahan dalam penggunaan. Ada banyak korban akibat dari permainan lato-lato, hampir secara keseluruhan korban lato-lato terjadi pada anak kecil.

Berdasarkan informasi yang telah kami himpun, ternyata lato-lato dulu sempat dilarang dan dimainkan di sejumlah negara karena ada beberapa hal yang membuatnya dilarang beredar.

1. Lato-lato Dianggap Pelecehan di Negara Mesir

10 Ribu Pelajar Tangerang Wisuda Tahfidz, Pemkot Beri Kemudahan Masuk Sekolah

Pada tahun 2017, Mesir melarang permainan lato-lato, sebab dianggap melecehkan presiden Mesir yaitu Abdul Fattas as-Sisi. Dimana, lato-lato disebut Sisi's balls yang berarti mengacu terhadap testis atau organ reproduksi presiden.

Hal inilah yang membuat pemerintah Mesir melarang permainan lato-lato yang dianggap sebagai pelecehan terhadap pemerintah Mesir saat itu.

2. Insiden Pecah di As dan Eropa

Kampanye Akhir Pekan, Budi Rustandi Paparkan Program Unggulan di Hadapan Emak-emak

Lato-lato yang mulanya muncul di tahun sekitar 1960-an di Amerika Serikat dan Eropa. Permainan ini mulanya dibuat dari kaca dan kayu sehingga akan menyebabkan cedera mata jikalau lato-lato pecah.

Kemudian karena resiko pecah dan dapat mencederai mata, lato-lato akhirnya diubah bahan dasarnya menjadi plastik. Akan tetapi tetap saja, pada tahun 1970-an masih berpotensi pecah.

Tahun 1971, tepatnya pada tanggal 12 Februari terjadi empat kasus cedera akibat permainan lato-lato. Kemudian pada tahun 1990-an bahan akrilik dibuat agar lebih aman untuk menjadi mainan, terutama bagi anak-anak.

3. FDA Menemukan Potensi Pecah

Badan Pengawas Obat dan Makanan Ameria Serikat (FDA) melakukan pelarangan terhadap permainan ini, sebelumnya FDA menguji banyak perusahaan untuk menemukan kecepatan serta potensi pecah yang dapat mengakibatkan cedera.

FDA sendiri melakukan pelarangan peredaran permainan lato-lato pada tahun 1966. Lalu, pada tahun 1973, Komisi Keamanan Produk Konsumen mulai muncul menyebabkan ketakutan lebih jauh dari permainan yang lebih berbahaya.

4. Laragan Membawa Lato-lato ke Sekolah di Indonesia

Ketika permainan lato-lato kembali muncul dan kini viral di penjuru Indonesia, Lampung melarang permainan lato-lato dibawa ke sekolah. Hal ini dilakukan pelarangannya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Pelarangan dibuat agar tidak mengganggu siswa belajar dan juga karena berbahan plastik keras./Din