Ansor Gelar Apel HSN 2024 Bersama 8888 Santri di Banten, Kawal Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Apel HSN 2024 bersama 8888 santri di Banten.
Sumber :

Banten.viva.co.id – Memperingati Hari Santri Nasional atau HSN 2024, GP Ansor menggelar Apel bersama 8888 santri di 8 kabupaten/ kota di Provinsi Banten, Selasa 22 Oktober 2024.

Hari Santri 2024: Ansor Siap Gelar Apel 8888 Santri, Serantak di 8 Kabupaten Kota di Banten

Ketua PW GP Ansor Banten, Tb Adam Marifat mengatakan bahwa Banten dikenal dengan daerah sejuta santri dan seribu ulama.

"Sudah tentu santri punya andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga dalam kemajuan dan pembangunan Banten," kata Adam. 

Pengurus GP Ansor Banten Masa Khidmat 2024-2028 Dilantik di Momen Hari Kesaktian Pancasila

Menurut Adam, Apel 8888 yang digelar di 08 kabupaten kota di Banten bermakna simbol bahwa Ansor Banser turut mendoakan kejayaan Indonesia tiada henti. 

“Mendoakan kesuksesan dan kelancaran Presiden dan wakil Presiden Indonesia beserta kabinetnya yang baru sukses, berhasil dan selamat,” jelasnya.

Apel Hari Kesaktian Pancasila, GP Ansor Pertegas Komitmen Kebangsaan Jelang Pilkada 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin menjadi pembina upacara di acara Apel yang dipusatkan di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.

Pada kesempatan tersebut, Addin menyinggung soal histori yang terjadi di Alun-alun Menes terkait dengan NU dan Pandeglang.

Menurut Gus Addin, sapaan akrabnya, berkumpulnya santri di Alun-alun Menes Pandeglang mengingatkan tentang betapa kramatnya tempat tersebut bagi NU.

“Menes pernah menjadi bagian sejarah tak terpisahkan dari NU, dimana muktamar NU 13 dilaksanakannya di sini,“ kata Addin dalam arahannya.

“Alun-alun ini punya sejarah heroik perjuangan alim ulama kita dalam melawan penjajahan Belanda keitka itu,” lanjut Addin.

Addin menegaskan bahwa Ansor dan Banser lahir dari rahim alim ulama dan pondok pesantren, oleh krena itu, Apel ini merupakan khidmat Ansor kepada para alim ulama pejuang Indonesia.

“Ansor Banser akan selalu bersama dan mendampingi para kiyai dan menjadi garda terdepan bagi kelangsungan Ponpes di seluruh nusantara," katanya.

Menurut Gus Addin, 22 Oktober adalah hari perjuangan santri, ketika resolusi jihad dikumandangkan, itu membuktikan bahwa peran santri dan Ponpes tidak bisa dihilangkan sebagai kekuatan besar lahirnya Republik ini.

“Kontribusi besar Ponpes pada Bangsa dan Negara tidak perlu diragukan lagi karena sepanjang sejarah tugas kita adalah mengawal kehidupan berbagsa dan bernegara,” ujarnya.

Gus Addin pun berpesan kepada para santri agar tetap percaya diri meski belajar di lingkungan pesantren, sebab menurutnya, saat ini tidak ada lagi perbedaan antara pesantren dan sekolah umum.

“Alumni Ponpes banyak yang menjadi pemimpin hebat di berbagai sektor, mulai dari politik, pemerintahan, industri, pendidikan ekonomi dan tokoh sosial lainnya,” jelasnya.

“Peringatan hari santri bukan sekedar seremonial, oleh karena itu bangun kepercayaan diri dan kemampuan kita,” pungkas Addin.(*)