Hari Santri 2024: Ansor Siap Gelar Apel 8888 Santri, Serantak di 8 Kabupaten Kota di Banten

Ketua PW GP Ansor Banten, TB Adam Ma'rifat.
Sumber :

Banten.viva.co.id – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Banten bakal merayakan peringatan Hari Santri 2024.

Paslon Gubernur Banten Kampanye Sekolah Gratis, Pengamat: Bukan Hal yang Mustahil

Rencananya, apel Hari Santri 2024 digelar di 8 titik kabupaten dan kota di Provinsi Banten dengan melibatkan sebanyak 8.888 santri. 

Ketua PW GP Ansor Provinsi Banten, Tb Adam Ma'rifat, menyampaikan agenda apel Hari Santri 2024 akan dilakukan secara serentak di 8 kabupaten dan kota se-Banten. 

Ansor Gelar Apel HSN 2024 Bersama 8888 Santri di Banten, Kawal Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

"Adapun dari Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah akan menghadiri di Kabupaten Pandeglang. Sekaligus melantik pengurus GP Ansor Kabupaten Pandeglang," kata Adam pada Minggu malam 20 Oktober 2024.

Untuk personil apel, lanjut Adam, berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) hingga majelis pengajian yang merupakan binaan Ansor. 

Pengurus GP Ansor Banten Masa Khidmat 2024-2028 Dilantik di Momen Hari Kesaktian Pancasila

"Banten dikenal dengan daerah santri. Sudah tentu santri punya andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga dalam kemajuan dan pembangunan Banten," ungkap Adam. 

Oleh karena itu, Adam berharap momen ini bisa dijadikan sebagai ajang merefleksikan diri terhadap peran santri tersebut. 

"Momentum ini untuk selalu mengingatkan peran serta santri," tukasnya

Terpisah, Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Gus Rifqi mengatakan bahwa pihaknya akan menghadiri perayaan Hari Santri 2024 di Provinsi Banten yang melibatkan 8888 personel santri tersebut.

“Nanti kami akan menghadiri undangan pelantikan PC Ansor Pandeglang yang sekaligus bersamaan dengan Apel 8888 santri yang dilaksanakn Pimpinan Wilayah Banten,” katanya.

Gus Rifqi menilai bahwa perayaan Hari Santri adalah bagian dari semangat masyarakat Indonesia mengenang sejarah monumental perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Tidak ada yang menafikan sejarah itu, dan ini akan selalu kami kenang sebagai perjuangan mempertahankan kedaulatan republik dari tangan sekutu,” tambahnya.

“Tinggal hari ini bagaimana kita merayakanknya dengan merekontektualisasi gerakan. Jika dulu mempertahankan kemerdekaan, maka sekarang menjaga dan mempertahankannya dengan beragam metode yang relevan,” imbuhnya.

Salah satu cara merawatnya adalah dengan menyiapkan kemenangan Indonesia di masa yang akan datang dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki organisasi.

“Untuk memenangkan Indonesia, tidak ada metode lain selain menyiapkan SDM yang mumpuni dan terampil. Kita kuatkan itu lalu kolaborasikan dengan pemerintah. Ini akan menjadi kekuatan besar yang bisa berdampak pada kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia,” tandasnya.(*)