2.000 Ton Sampah di TPA Rawa Kucing Bakal Penuhi Kebutuhan Listrik Jawa-Bali
- Sherly/viva
Banten VIVA - Pemerintah Kota Tangerang melakukan kerjasama dengan PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo) dalam penataan, dan pembangunan instalasi dari produk sampah menjadi tenaga listrik.
Pengolahan sampah ini difokuskan pada lokasi penampungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Di mana, akan ada 2.000 ton sampah yang digunakan untuk dikonversikan ke tenaga listrik.
Direktur PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo), Bobby Roring mengatakan, 2.000 ton sampah akan dikonversi menjadi tenaga listrik kurang lebih 40 mwh atau megawatts.
"Jadi, kerjasama ini memang untuk membantu pemerintah kota mengatasi persoalan sampah yang kita hari terus bertambah. Makanya, kami akan mengkonversikannya ke tenaga listrik. Di sini (TPA Rawa Kucing), sampah akan kami treatment dulu dengan cara dibakar," katanya, Senin, 2 September 2024.
Secara teknis, setelah dilakukan treatment (penanganan) sampah dengan pembakaran, dilanjutkan mobilisasi menuju pabrik yang akan mengubah sampah menjadi energi listrik di kawasan Jatiuwung.
"Di TPA Rawa Kucing proses treatmentnya, lalu akan kita bawa ke Jatiuwung. Kami sedang bangun pabrik disana, untuk nantinya akan kami ekspor ke PLN melalui jaringan Jawa-Bali," ujarnya.
Sementara itu,Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Dadang Basuki mengatakan, untuk produksi sampah di Kota Tangerang mencapai 1.500 sampai 1.800 ton per hari.
"Per hari produksi itu 1.500 sampai 1.800 ton per hari. Dan kondisi ini hampir over kapasitas. Makanya ini kegiatan yang kita tunggu-tunggu untuk penataan," ungkapnya.