Pabrik CA-EDC Chandra Asri Alkali di Cilegon: Dukung Hilirisasi Nikel dan Kemandirian Bahan Baku
Chrysanthi juga menjelaskan, kaustic soda merupakan bahan baku penting bagi industri hilir yang terus tumbuh di Indonesia, seperti ekstraksi alumina, ekstraksi nikel, pengolahan air, produksi tekstil, produksi pulp dan kertas, serta produksi sabun dan deterjen.
Asahi Kasei Corporation (AKC), lisensor terkemuka kelas dunia dengan teknologi chlor-alkali yang canggih, dari Jepang, juga telah ditunjuk sebagai pemberi lisensi teknologi untuk pabrik chlor-alkali.
"Pabrik CA-EDC milik CAA ini akan dibangun di Cilegon dan dapat membantu memenuhi kebutuhan Indonesia dan Asia Tenggara akan caustic soda dan EDC yang terus meningkat," terangnya.
Produksi EDC di Asia Tenggara sekarang masih di bawah permintaan regional. Berdasarkan data perusahaan, impor EDC tahun di Asia Tenggara tahun lalu mencapai 506 ribu ton per tahun dan diprediksi melonjak hingga 550 ribu ton pada 2030.
Investasi ini jelas mendukung ambisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, untuk memposisikan diri dalam rantai nilai kendaraan listrik global, guna memenuhi kebutuhan kaustik soda yang terus meningkat. Meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di seluruh dunia otomatis akan mendorong permintaan nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai.
"Kami berharap mengembangkan pabrik CA-EDC di Kota Cilegon ini akan dapat mengurangi impor Indonesia dan meningkatkan ekspor negara. Selain itu juga dapat meningkatkan PAD khususnya bagi Kota Cilegon," jelasnya.