Residivis Curanmor Tewas di Amuk Massa Saat Beraksi

Ilustrasi Maling Motor Gagal Beraksi
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.Viva.co.id - Residivis pencurian sepeda motor (curanmor) tewas di hajar massa, usia kembali beraksi di Pasar Banjarsari, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis, 05 September 2024, sekitar pukul 05.30 wib.

Komedi Ala Srimulat dan Warkop DKI dari Wakapolres Serang Saat Sapa Warga

 

Pelaku bernama Rival Paisal, (32), warga Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten. Saat itu, dia mencuri sepeda motor yang terparkir di pasar, aksinya ketahuan dan di teriaki maling.

Siaga Bencana Alam, Polres Serang Buka Tiga Posko

 

"Motor bapak saya, motor bapak saya ada yang bawa," ujar Suhanda, pemilik motor, menirukan ucapan anaknya, di Polsek Cikande, Kamis, 05 September 2024.

Ratusan Warga Bakar Ponpes, Usai Tiga Santriwati di Cabuli Pimpinannya

 

Suhanda saat itu telah selesai berdagang di Pasar Banjarsari, sepeda motor itu terparkir di dekat lapak putrinya, Sulastri. Teriakan sang anak menarik perhatian masyarakat dan pedagang di sekitar pasar.

 

Mereka kemudian mengejar pelaku curanmor hingga Rival terjatuh dari motor curiannya karena panik. Dia kemudian mengambil sebilah kayu dan menyerang warga yang mengejarnya.

Maling motor

Photo :
  • Istimewa/Polsek Carenang

Warga kemudian berhasil melawan Rival dan mengeroyok pelaku curanmor. Polisi yang datang ke lokasi segera membawa pelaku ke rumah sakit untuk diberi perawatan medis. Namun karena luka di sekujur tubuh, nyawanya tidak tertolong.

 

"Pelaku mengamuk menggunakan kayu dan menyerang massa yang mengejar, karena emosi masyarakat melakukan pengeroyokan terhadap pelaku. Sekitar 15 menit kemudian anggota Polsek Cikande datang ke TKP dan membawa korban ke RS. Bhayangkara. Dalam perjalanannya korban meninggal dunia," ujar Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Kamis, 05 September 2024.

 

Sementara itu, salah seorang kerabat pelaku, Yusmiarti (46) warga Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengatakan ikhlas dengan kejadian yang menewaskan Rifal. Sumiarti mengatakan bahwa kejadian itu semata-mata karena kesalahan dari Rifal.

 

"Keluarga meminta kepolisian untuk tidak melakukan autopsi dan akan segera diurus untuk dimakamkan," sebut Yusmiarti dalam keterangan tertulis bermaterai, Kamis, 05 September 2024.