Tol Tangerang Merak Diperlebar Jadi 3 Lajur, Mulai dari Serang Barat hingga Cilegon Timur

Proyek pembangunan jalan Tol Tangerang Merak.
Sumber :

Banten.viva.co.id - Tol Tangerang Merak mulai memperlebar ruas jalan tol dari Serang Barat (KM 77+375) hingga Cilegon Timur (KM 87+150).

Mulai Hari Ini, Traffic Light di 3 Persimpangan Kota Serang Mulai Diuji Coba, Ini Lokasinya

Hal tersebut karena pertumbuhan lalulintas di segmen Serang Barat hingga Cilegon Timur diprediksi akan melebihi kapasitas.

Oleh karena itu, proyek penambahan lajur ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta kenyamanan bagi pengguna jalan tol.

Nomor Telepon Penting di Ruas Tol Trans Jawa

"Pekerjaan ini merupakan salah satu upaya konkret dalam meningkatkan pelayanan serta mengatasi kepadatan lalu lintas yang semakin meningkat pada ruas jalan tol Tangerang-Merak," kata Samsul Chair, Kepala Divisi Operasi dan Pemeliharaan, Astra Tol Tangerang-Merak melalui keterangan tertulisnya, Jumat 26 April 2024.

Proyek penambahan lajur ke 3 Serang Barat hingga Cilegon Timur, ini sudah mulai dipersiapan sejak Februari 2024, diharapkan masa pelaksanaan proyek sekitar 390 hari tercapai dan dapat selesai sesuai target pada awal tahun 2025.

Libur Panjang Idul Adha 2024 Tol Trans Jawa Diprediksi Mulai Padat Malam Ini

Saat ini, setiap jalur hanya memiliki 2 lajur dan 1 bahu jalan, diharapkan dengan selesainya penambahan lajur menjadi 3 lajur dan 1 bahu jalan nanti dapat mengurangi kepadatan lalu lintas serta mempercepat waktu tempuh perjalanan pengguna jalan.

“Beberapa aspek penting dari pekerjaan ini yang menjadi perhatian serius bagi kami adalah Keselamatan baik pekerja maupun pengguna jalan, manajemen trafik, kualitas hasil serta efisiensi waktu pelaksanaannya” tegas Samsul.

Dalam proses pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor pelaksana yaitu PT. Acset Indonusa Tbk yang juga bagian dari unit usaha konstruksi Astra Group yang dinilai memiliki kapabilitas dan pengalaman dalam pengerjaan konstruksi Jalan. 

Metode pelaksanaan pekerjaan yang berbeda dari pekerjaan proyek pelebaran sebelumnya adalah dengan dilakukannya pembagian 4 zona secara bertahap sesuai dengan urutan pekerjaan diantaranya ialah di STA 77+375 s/d 82+200 jalur A kemudian yang jalur B di STA 82+400 s/d 87+125 dilakukan variasi penutupan bahu jalan untuk pekerjaan struktur agar proses dapat lebih cepat.

Sebagaimana disampaikan di atas sebagai upaya fokus pada pelayanan masyarakat, khususnya prioritas pada upaya meminimalisir kemacetan atau gangguan lalu lintas, melalui strategi manajeman trafik dan penanganan cepat bersama para pihak yaitu Polisi Jalan Raya (PJR), petugas layanan lalu lintas Astra Tol Tamer dan petugas traffic management kontraktor, khususnya terhadap kendaraan yang mengalami gangguan di jalur sekitar area proyek. 

“Kami juga akan melakukan publikasi aktif berupa informasi lalu lintas di area proyek melalui berbagai platformmedia yang kami miliki, diantaranya melalui media sosial, website serta media luar ruang seperti spanduk dan layar digital variable message sign (VMS) di jalur, termasuk press release berkala, sebagai upaya preventiveatau early warning info dalam meminimalisir gangguan lalu lintas” ujar Samsul.

Dari sisi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Proyek Penambahan Lajur ke 3 Serbar-Ciltim ini dilakukan sesuai standar sistem manajemen K3 dan Lingkungan.

Di antaranya penerapan Job Safety Analysis untuk identifikasi awal pekerjaan–pekerjaan yang beresiko serta mitigasinya termasuk prosedur Emergency Response Plan. Selain itu, Astra Tol Tamer juga memperketat penerapan Contractor 

Safety Management System (CSMS) untuk memastikan kepatuhan setiap mitra kerja yang terlibat dalam proyek ini terhadap kebijakan K3L. Hal ini guna memberikan rasa aman dan meningkatkan keselamatan pekerja maupun pengguna jalan.

Selama pekerjaan proyek ini, Astra Tol Tamer kembali mengimbau kepada pengguna jalan selain memeriksa kelayakan kondisi kendaraan dan kondisi fisik pengemudi, juga wajib memperhatikan rambu dan infromasi lalu lintas sebelum dan saat melintasi area proyek.(*)