Pengakuan Tentara Neo-Nazi Dibayar Israel Rp65 Juta Per Pekan untuk Serang Warga Sipil di Palestina
- Midleeastmonitor.com
Banten.viva.co.id – Dibalik serangan keji Israel terhadap warga sipil Palestina menyimpan sebuah kabar yang mengejutkan. Bahkan, seorang tentara yang ikut dalam pembantaian itu pun menyingkap fakta baru dalam serangan Israel ke Palestina.
Pedro Diaz Flores, seorang tentara bayaran Neo-Nazi asal Spanyol dalam pengakuannya seolah membuktikan ada banyak tentara bayaran yang disewa Israel dalam melakukan serangan ke Palestina.
Pedro juga merupakan tentara bayaran yang memiliki pengalaman saat perang melawan pasukan militer Rusia saat ikut mendukung Neo-Nazi Ukraina, Resimen Azov pada tahun 2022 lalu.
Bahkan, tentara Rusia sempat mengira Pedro Diaz Flores telah tewas dan menjadi korban dalam pertempuran saat gejolak Ukraina dan Rusia terjadi.
Bayaran yang lebih tinggi jadi alasan Pedro memilih bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan meninggalkan Ukraina. Ia mengaku bisa menerima bayaran €3.900 atau setara dengan Rp65 juta per pekan selama bergabung dengan Israel.
"Jadi saya datang demi ekonomi, demi uang. Mereka membayar dengan sangat baik, mereka menawarkan peralatan bagus dan pekerjaannya tenang," ujar Flores dilansir dari VivaMiliter, Senin 6 November 2023.
"Bayarannya 3.900 Euro per minggu, selain misi pelengkap," imbuhnya.
Meski begitu, Flores pun membantah telah ikut serta dalam pertempuran langsung melawan pasukan Hamas, apalagi membunuh warga sipil Palestina meski menerima gaji yang cukup besar.
Menurut pengakuannya, tugas yang diberikan kepadanya hanya meliputi keamanan pos perbatasan Israel dan Jalur Gaza serta Israel dengan Yordania selama dirinya bergabung dengan IDF.
"Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan kontrol akses di perbatasan Gaza dan Yordania," ungkapnya.
Pengakuan yang lebih mengejutkan dari pengakuan Pedro bahwa tentara bayaran yang disewa militer Israel bukan hanya dirinya atau warga negara Spanyol semata. Menurutnya, ada lusinan tentara bayaran yang didatangkan rezim Zionis Benjamin Netanyahu dari berbagai negara. Selain menjaga perbatasan Gaza dan Yordania, para tentara bayaran diberi tanggung jawab menjaga perbatasan dengan Mesir.
"Ada banyak PMC (Perusahaan Militer Swasta) di sini. Mereka berbagi pekerjaan secara tradisional, mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba," tukas Flores.