Mengenal Tradisi Panjang Mulud di Banten, Mulai dari Sejarah dan Prosesi Pelaksanaannya

Tradisi Panjang Mulud di Serang, Banten
Sumber :
  • Instagram @infoserang

Dalam sejarahnya, perayaan Panjang Mulud yang dilakukan secara massal telah ada sejak masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu sekitar tahun 1651 M-1672 M. 

Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi, M. Qodari: Pak Mahfud Jangan Lupa Sejarah

Kala itu perayaan Panjang Mulud dilakukan dengan sangat meriah. Pada masa pemerintahan belanda bahkan jepang, perayaan Panjang Mulud masih tetap berlangsung namun tidak semeriah pada masa kesultanan.

Panjang Mulud menurut bahasa terdapat dua kata, yaitu Panjang dan Mulud, Panjang dari bahasa sansekerta berarti hiasan atau dekorasi, sedangkan Mulud berarti kelahiran, kelahiran disini ada dua upacara secara kebersamaan, pertama perayaan Panjang Mulud sebagai upacara memperingati pembelian sultan, kedua peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Asal Usul Nama Kabupaten Pandeglang, Daerah Penghasil Durian Terbanyak di Banten

Versi lain menyebutkan bahwa Istilah Panjang tidak terkait dengan sebuah ukuran dalam skala meter atau apa pun itu. Konon istilah Panjang lebih terkait pada kata Panjang yakni memajangkan atau memperlihatkan. 

Momen ngeropok saat Panjang Mulud di Serang, Banten.

Photo :
  • Istimewa
Pemilu Terindikasi Curang, Tagar Siaga Indonesia Menggema, Mahasiswa Terus Bergerak

Panjang Mulud adalah benda yang dihias, yang digunakan dan dipertontonkan pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat di lima kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Banten menganggap Panjang Mulud sebagai hari raya ketiga setelah hari raya idul fitri dan idul adha. Oleh karena itu, sebagai sebuah tradisi yang melibatkan banyak anggota masyarakat, pelaksanaan Panjang Mulud dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang. 

Halaman Selanjutnya
img_title