Mengenal Tradisi Panjang Mulud di Banten, Mulai dari Sejarah dan Prosesi Pelaksanaannya

Tradisi Panjang Mulud di Serang, Banten
Sumber :
  • Instagram @infoserang

Proses pelaksanaan diawali dengan mengadakan musyawarah pembentukan panitia pelaksanaan dengan melibatkan aparat pemerintahan desa, DKM, dan tokoh masyarakat. Musyawarah dilakukan untuk membahas menentukan waktu, tempat, anggaran sekaligus menetapkan iuran. 

Cara Terhindar Dari Santet

Sesi berikutnya adalah pembuatan Panjang. Bentuk Panjang tidak menganut suatu pakem. Ajang kreativitas bermain dalam hal ini. Oleh karena itu, bentuk Panjang menjadi sangat beraneka ragam, antara lain kapal terbang, mobil, dan perahu. 

Setiap Panjang biasanya merupakan perwakilan kelompok antara lain, keluarga besar, wilayah RT, DKM, dan sebagainya. Setelah Panjang selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah mengisi Panjang dengan uang, hiasan, dan barang-barang (biasanya bukan makanan jadi) yang dapat dimanfaatkan atau dipakai seperti baju, perlengkapan shalat, dan lain-lain. Setelah terisi, Panjang kemudian disimpan. 

Viral Pria Mengaku Nabi Janes, Berikut Ucapan Lengkapnya

Hari-hari menjelang pelaksanaan diisi dengan kegiatan mengirim hidangan antar tetangga.

Sehari sebelum pelaksanaan, warga melakukan acara ngeriung ‘makan bersama’ dan tausiah maulid ‘ceramah maulid’ yang dimulai setelah shalat magrib. Esok harinya, pelaksanaan Ngarak (Panjang Mulud) dimulai. 

Pria Mengaku Nabi Janes Diperintahkan Membubarkan Agama Islam

Titik awal arak-arakan Panjang Mulud berada di Mesjid dan dilaksanakan sekitar pukul 07.00. Pelaksanaan diawali dengan doa bersama yang dipimpin kyai. Dalam sesi doa bersama diselipkan sesi hadhoroh, yaitu doa yang dipanjatkan untuk keluarga atau kerabat yang sudah meninggal. 

Biasanya keluarga yang mengikuti sesi hadhoroh ini akan menaruh uang – seikhlasnya – dalam amplop yang bertuliskan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal. Amplop tersebut bersama dengan amplop lainnya ditaruh di dekat kyai. 

Halaman Selanjutnya
img_title