AirNav Indonesia Antisipasi Soal Balon Udara di Pulau Jawa pada Angkutan Lebaran 2025
- Sherly/viva
Banten VIVA - Keberdaan balon udara menjadi salah satu fokus utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, untuk memastikan keselamatan dalam transportasi udara di periode angkutan lebaran 2025.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno mengatakan, untuk keselamatan operasional layanan navigasi penerbangan, pihaknya telah menyiapkan prosedur mitigasi dari kemungkinan-kemungkinan gangguan keselamatan, seperti pelepasan balon udara liar pada momen syawalan.
"Wilayah Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah itu menjadi fokus kami, karena memang di sana cukup banyak adanya penerbangan balon udara, terutama bulan syawal. Makanya, bersama stakeholder terkait kami kampanye keselamatan penerbangan untuk balon udara tradisional yang ditambatkan tetap akan kami laksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya di Tangerang, Rabu, 26 Maret 2025.
Kemudian, pihaknya juga selalu berkoordinasi aktif dengan forum pimpinan daerah serta aparat keamanan setempat untuk sweeping dan penindakan serta pelaksanaan kampanye akan larangan penerbangan balon udara liar.
"Koordinasi dengan pemerintah terkait juga kami lakukan, lalu kampanye melalui media massa dan media sosial soal keselamatan penerbangan untuk balon udara tradisional sudah menjadi bagian dari komitmen AirNav Indonesia untuk menjamin keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan, Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, bukan hanya balon udara, AirNav Indonesia juga memitigasi gangguan penerbangan lainnya seperti bencana alam, bird strike, disrupsi operasioanl bandara dan maskapai, serta cuaca buruk.
"Ada beberapa selain balon udara, salah satunya cuaca buruk. Di sini, ada beberapa daerah yang menjadi perhatian di minggu terakhir seperti Pekanbaru, Manado, dan Jakarta. Sehingga, koordinasi dengan BMKG pun kita tingkatkan," ungkapnya.