PIK2 Hadir Jadi Kawasan Multikultural dan Multireligius Pertama di Indonesia

PIK 2
Sumber :

Banten.viva.co.id –Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) kini resmi dikembangkan menjadi kawasan multireligius dan multikultural pertama di Indonesia. 

Duduk Perkara Sebagian Proyek PIK 2 Jadi PSN! Ini Fakta dan Manfaatnya

Salah satu daya tariknya adalah Ecopark PIK2, sebuah area megah seluas 54 hektar yang dirancang untuk memadukan keindahan alam, rumah ibadah, dan pusat aktivitas masyarakat dalam satu lokasi.

Ecopark PIK2 dibangun di atas lahan seluas 54 hektar dan dikelilingi danau besar seluas 23,5 hektar. Kawasan ini strategis karena berada di dekat gerbang tol PIK2 Gate 2 dan rumah milenial yang telah terbangun. 

Usai Pelaporan Said Didu, Ketua Apdesi Buka Kesempatan Mediasi dan Bakal Cabut Laporan

Konsepnya? Sebuah kawasan terintegrasi yang menggabungkan berbagai zona rumah ibadah, area retail tematik, jalan kaki yang nyaman, dan fasilitas water taxi.

Ecopark bukan sekadar ruang terbuka hijau. Tempat ini dirancang menjadi destinasi religi multikultural, lengkap dengan arsitektur tematik yang menampilkan keberagaman budaya dari seluruh dunia. 

Said Didu Dipanggil Polisi, Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang Buat Klarifikasi

Rumah ibadah seperti masjid, gereja, dan klenteng akan menghiasi setiap sudut Ecopark, menciptakan harmoni bagi semua pengunjung tanpa memandang latar belakang agama.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Masjid Agung PIK2. Berdiri di lahan seluas 1,5 hektar, masjid ini mampu menampung hingga 5.000 jemaah.

Desainnya terinspirasi dari Blue Mosque dan Hagia Sophia di Turki, lengkap dengan elemen budaya lokal seperti ukiran tradisional, mozaik artistik, dan warna-warna khas.

Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat kegiatan umat. 

Fasilitasnya meliputi aula utama, koridor outdoor, mezzanine untuk menikmati keindahan masjid tanpa mengganggu ibadah, serta ruang kelas khusus untuk program hafiz Quran. 

Dengan desain modern dan fungsi multifungsi, masjid ini siap menjadi ikon baru bagi PIK2.

Di sisi lain, hadir pula Gereja Basilica PIK2 yang terinspirasi dari gereja-gereja besar di Eropa. Gereja ini dirancang dengan arsitektur khas yang hanya bisa ditemukan di PIK2. 

Selain menjadi tempat ibadah, gereja ini menawarkan suasana elegan dan nyaman, menjadikannya daya tarik bagi para pengunjung maupun penghuni kawasan.

Tak hanya masjid dan gereja, Ecopark juga akan dilengkapi dengan Klenteng Cin Te Yen yang sedang dalam tahap konstruksi. Lokasinya strategis, berada di seberang danau, berdekatan dengan Masjid Agung dan Gereja Basilica. 

Kehadiran klenteng ini mempertegas komitmen PIK2 dalam menghadirkan harmoni antaragama.

Lebih dari sekadar destinasi religi, Ecopark PIK2 juga menjadi paru-paru kota dengan ruang terbuka hijau yang luas. 

Kawasan ini dirancang untuk mendukung pelestarian budaya Indonesia sekaligus memberikan ruang nyaman bagi masyarakat dari berbagai latar belakang.

Dengan arsitektur yang mengadopsi tema internasional, Ecopark menjadi simbol keberagaman dan toleransi. Keberadaan berbagai rumah ibadah di satu lokasi memperkuat semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai wujud nyata dari semangat kebersamaan bangsa.

Seluruh pembangunan di Ecopark PIK2, termasuk Masjid Agung, Gereja Basilica, dan Klenteng Cin Te Yen, ditargetkan selesai pada tahun 2026. 

Ketika rampung, kawasan ini akan menjadi ikon baru multikulturalisme di Indonesia, sekaligus destinasi wisata religi dan budaya yang menarik perhatian dunia.

Dengan konsep modern, tematik, dan inklusif, PIK2 siap menjadi kawasan yang tidak hanya mempercantik Tangerang, tetapi juga mempererat persatuan dalam keberagaman.