Indonesia Jadi Mitra Ekspor Terbesar Australia di Asia Tenggara Dalam Industri Daging
- istimewa
Banten VIVA - Indonesia menjadi mitra ekspor terbesar Australia di Asia Tenggara dan merupakan mitra dan konsumen industri daging merah Australia.
Adanya hal ini Australian Food and Wine Collaboration Group, menghadirkan beragam produk makanan dan wine segar terbaik Australia, ke pasar Indonesia melalui acara khusus Taste the Wonders of Australia.
Meat and Livestock Australia melakukan kolaborasi dengan Dairy Australia, Seafood Industry Australia, Horticulture Innovation Australia dan Wine Australia, untuk membuat masyarakat Indonesia untuk mencicipi keajaiban daging Australia. Kemudian, menjelajahi dan menikmati produk makanan segar dan wine Australia berkualitas tinggi, yang dipamerkan dalam acara makan malam serta melalui berbagai promosi lainnya.
Australian Food and Wine Collaboration Group merupakan kolaborasi dari Meat and Livestock Australia, Dairy Australia, Seafood Industry Australia, Horticulture Innovation Australia, dan Wine Australia.
Meat and Livestock Australia General Manager International Markets, Andrew Cox mengatakan, pihaknya menargetkan empat pasar utama di Asia, yakni Thailand, Korea Selatan, Vietnam, dan Indonesia dengan program kegiatan berkelanjutan untuk meningkatkan profil produk makanan dan wine Australia serta mempererat hubungan perdagangan.
"Indonesia adalah mitra ekspor terbesar Australia di Asia Tenggara dan merupakan mitra dan konsumen industri daging merah Australia yang sudah berlangsung lama. Masyarakat Indonesia menjadi konsumen yang semakin cerdas yang mencari produk yang aman, beragam, dan berkualitas," katanya, Kamia, 23 Mei 2024.
Lanjut dia, daging sapi dan domba Australia sangat dihargai oleh konsumen Indonesia karena kualitas ini. Dan dengan berkembangnya industri kuliner dan pariwisata di Indonesia pihaknya pun optimis perihal penjualan atau ekspor daging sapi.
"Dengan berkembangnya industri kuliner dan pariwisata di Indonesia pihaknya pun optimis dan memperkirakan akan ada permintaan yang lebih besar untuk daging sapi, domba, dan produk lainnya dari Australia dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.
Selain daging, masyarakat Indonesia mengandalkan ikan sebagai salah satu sumber protein hewani utama dengan nilai gizi yang tinggi. Dengan jumlah penduduk yang besar dan konsumsi domestik yang terus meningkat, Indonesia dipandang sebagai pasar yang sangat potensial bagi para eksportir makanan laut Australia.
Seafood Industry Australia CEO of FRDC, Dr Patrick Hone menjelaskan, 76 persen konsumen Indonesia lebih memilih untuk mengonsumsi ikan segar, menjadikannya pasar yang sangat penting untuk salmon, tuna, kepiting, dan udang Australia.
"Pada tahun 2030, konsumsi makanan laut per kapita di Indonesia diproyeksikan akan meningkat sebesar 13 persen. Kami berharap dapat meningkatkan penawaran kami ke pasar dengan produk lain seperti abalon dan kerang," ungkapnya.