Diduga Sindir Airin, Dimyati Minta PSI Tak Usung Calon dari Keluarga Koruptor di Pilgub Banten 2024

Dimyati Natakusumah
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

Banten.viva.co.id – Bakal calon gubernur (bacagub) Banten, Dimyati Natakusumah sempat melontarkan pernyataan agar PSI tak memberikan rekomendasinya kepada kandidat lain yang memiliki rekam jejak dari keluarga koruptor pada kontestasi Pilgub Banten 2024 mendatang.

Begini Klarifikasi Jubir Soal Cabup Pandeglang Raden Dewi Bagi-bagi Uang Rp50 Ribu ke Emak-emak

Diduga, pernyataan itu menyindir sosok Airin Rachmi Diany yang juga bakal maju di Pilgub Banten 2024. Diketahui, Airin merupakan istri dari Tubagus Wawan Wardhana dan adik ipar dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang jadi terpidana kasus pengadaan alat kesehatan ( Alkes) Kota Tangsel tahun 2010-2012.

Menurut mantan Bupati Pandeglang dua periode itu, PSI memiliki komitmen tegas dalam pemberantasan korupsi, sehingga sudah selayaknya dijadikan barometer mencari kandidat yang akan diusung jadi calon Gubernur Banten periode 2024-2029.

Gandeng Dewa19 dan Charly, Kampanye Andra Soni-Dimyati di Tangerang Diikuti Puluhan Ribu Warga

"Makanya yang pernah korupsi, baik keluarganya, baik sekelilingnya, maka itu sudah ga boleh diusung PSI. Jadi PSI harus cari orang yang bersih dari korupsi. Jadi kalau orang yang korupsi, PSI tidak akan mengusungnya. Dan saya setuju karena PSI keras untuk itu," kata Dimyati kepada awak media di kantor DPW PSI Banten, Kamis 9 Mei 2024.

Dimyati mengungkapkan, dirinya memiliki komitmen kuat menjadikan pemerintahan yang bersih dari korupsi bila nanti terpilih sebagai Gubernur Banten.

Netralitas Polda Banten Dipertanyakan, Postingan Media Sosial Dipenuhi Kampanye Cagub

Ia pun memiliki rencana mengadopsi program-program yang dibuat Presiden Jokowi dengan menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat bila terpilih nanti.

"Harus bersih (dari korupsi), makanya Mister Din ini mengadop program Jokowi, Indonesia pintar, Indonesia sehat, dan itu akan saya gratiskan. Bayangkan, kalau orangnya berpikir ke korupsi, ke proyek, ngapain itu uang diberikan sosial untuk masyarakat," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title