DPRD Pandeglang Sebut Aggaran Jakamantul Tahun 2023 Berkurang

Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi. (Engkos Kosasih/Viva Banten)
Sumber :

Banten – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menyebut anggaran pembangunan fisik untuk program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul) berkurang.

Rifqi Rafsanjani Terpilih Jadi Anggota DPRD Pandeglang di Usia 21 Tahun

Padahal, pada tahun 2022 anggaran untuk program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban mencapai Rp128 Miliar untuk pembangunan jalan sepanjag 50,74 kilometer.

Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi mengatakan, alasan pengurangan anggaran tersebut karena pada tahun 2023 Pemkab Pandeglang sudah harus memberikan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Soal Tanjakan Bangangah yang Viral, Begini Penjelasan DPUPR Banten

Meski demikian, politisi partai Gerindra ini belum bisa memastikan penurunan anggaran untuk Jakamantul. Karena harus melihat terlebih dahulu Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan diterima.

"Salah satunya ada beban pemerintah terhadap penggajian PPPK. Ini sedang kami lihat DAK untuk kegiatan fisiknya dulu karena kalau angka DAK untuk pembangunan fisik sudah ada baru bisa kami perkirakan berapa penurunannya," kata Udi kepada wartawan, Selasa (8/11).

Perbaikan Tiang Penyangga Tanjakan Bangangah Pandeglang Ditarget Rampung 30 Maret 2024

Ia memperediksi anggaran DAK fisik yang akan diberikan pada DPUPR kurang dari Rp55 Miliar. Jika dibandingkan dengan tahun 2022 ini angka tersebut jauh sangat menurun.

"DAK untuk fisik terutama DPUPR ini prediksi saja, kurang lebih Rp55 Miliar. (Kemungkinan masih bisa bertambah dari Rp55 Miliar) karena ada pagu indikatif, DAK fisik dan ada dari APBD. Saya belum bisa memastikan (diangka Rp100 Miliar) makanya mau liat DAK-nya dulu," ucapnya.

Udi mengakui dengan adanya pembangunan fisik terutama pembangunan jalan dari program Jakamantul sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dirinya berharap Bupati Pandeglang lebih mengutamakan kucuran dana untuk pembangunan fisik dibandingkan dengan program lain yang kurang penting.

"Keinginan bupati bahwa program Jakamantul ditargetkan harus Rp100 Miliar, itu keinginan bupati. Tapi lagi-lagi TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) pun sampai hari ini masih merasa bingung harus dari mana anggaran tersebut terpenuhi. Dengan adanya program Jakamantul, semua elemen masyarakat dapat merasakan manfaat bahkan mengapresiasi baik ke DPRD maupun ke Pemkab," tutupnya.