Pemuda Asal Pandeglang Sukses Raup Puluhan Juta di Bisnis Pariwisata Usai Berhenti Kerja di Dinas KP

Deden Andriyana
Sumber :
  • Yandi Sofyan/bantenviva.co.id

Upah sebesar Rp500 ribu yang diterimanya dari hasil menemani peserta trip selama 2 hari saat itu seolah membuka pikiran Deden untuk ikut terjun ke dunia pariwisata yang saat itu masih belum dilirik oleh orang-orang di Pandeglang sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki progres menjanjikan.

Sandiaga Uno Pediksi Pergerakan Wisatawan Nusantara Tembus 400 Juta di Libur Lebaran 2024

Pemandu wisata lokal Ujung Kulon, Deden Andriyana

Photo :
  • Yandi Sofyan/bantenviva.co.id

Sama dengan orang di Pandeglang kebanyakan, Deden mengaku tak pernah terbersit sedikit pun di benaknya jika potensi wisata yang ada di daerahnya bisa menjadi peluang usaha baru yang bisa menjadi potensi besar untuk meningkatkan perekonomian.

Perkuat Bisnis Direct Selling, Sejumlah Perusahaan Temui Kementerian Perdagangan

"Awalnya itu sekitar tahun 2015, kakak saya ke Ujung Kulon, terus saya diminta nemenin peserta trip, travelnya dari Jakarta. Waktu itu 2 hari, alhamdulilah dapat uang Rp500 ribu. Dari situ saya mikir, orang Jakarta aja bisa bawa ke Ujung Kulon, masa saya sebagai asli orang Ujung Kulon enggak bisa," ungkap Deden.

"Enggak kepikiran sebelum itu mah, boro-boro masyarakat di sini mungkin berpikirnya kalau mau dapat duit ya kerja pakai seragam atau tani sama melaut (nelayan). Ga ngeh kalau tempat yang indah ternyata bisa juga dijadiin duit," sambungnya sambil tertawa.

Pelajar Harus Tau, Ini 9 Jurusan Kuliah dengan Prospek Pekerjaan Bagus

Deden mulai merintis bisnisnya melalui jejaring media sosial lantaran hanya itu yang bisa menjadi media promosi bagi dirinya yang murah namun tetap bisa terkoneksi dengan orang-orang di perkotaan. Awal tahun 2016, Deden giat promosi tentang Pulau Peucang di akun media sosial Instagram yang dibuatnya dengan nama @ujungkulon_adventure.

Namun, promosi melalui media sosial tak semulus harapannya. Hari demi hari Deden aktif melakukan promosi, tapi tak satupun wisatawan yang didapatnya. Sempat ingin menyerah, ia pun akhirnya mendapatkan peserta trip pertamanya setelah hampir 1 tahun melakukan promosi di media sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title