Gunung Anak Krakatau Alami 514 Kali Gempa Letusan
Karena aktifnya gunung berapi tersebut, masyarakat dilarang mendekat dalam radius 5km dari puncak kawah, karena rawan terkena lemparan material letusan.
Sedangkan sebaran abu vulkaniknya, tergantung arah dan kecepatan angin. Menyikapi aktifitas gunung api ditengah laut itu, badan geologi terus berkoordinasi dengan BPBD Lampung dan Banten, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Masyarakat juga diminta tidak mudah percaya dengan berbagai isu mengenai letusan hingga tsunami di Gunung Anak Krakatau. Warga diminta selalu memperbaharui informasinya melalui sumber terpercaya.
"Potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau secara historis merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi," jelasnya.
Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda dan masuk dalam administratif Provinsi Lampung itu berketinggian 195 meter dari permukaan laut (mdpl). Aktifitasnya dipantau dari dia provinsi, pertama di Pos Pasauran, Banten, dan sisi lainnya dipantau dari Pos Pengamatan Gunungapi Hargo Pancuran Kalianda, Lampung.
"Gunung api ini dipantau secara visual dan instrumental," terangnya.