STY Harus Pakai Formasi dan Pemain ini, Jika Ingin Lolos dari Grup Neraka Piala Dunia 2026
- Potongan Layar
Daya juang dan mobilitas tinggi sangat membantu kedalaman saat menguasai bola. Kita bisa melihat bagaimana kerja kerasnya di Piala Asia U23 kemarin sampai nyangkut pula di jaring gawang. Selain itu Nathan bisa diandalkan untuk mengeksekusi bola mati jarak pendek.
Tom Haye akan jadi partner Nathan. Sang profesor lebih jenius jika dimainkan sebagai gelandang pengatur serangan yang bermain jauh lebih ke dalam daripada playmaker pada umumnya.
Jika Nathan lebih bertahan maka Haye akan memainkan peran lebih menyerang, Haye lah yang akan mengatur arah serangan Timnas Indonesia. Perannya sama dengan Andrea Pirlo di AC Milan, jarang lari tapi sekalinya pegang bola langsung menciptakan peluang yang mengancam pertahanan lawan.
Naik ke posisi sayap, starting elevent memilih Witan Sulaiman sebagai sayap kanan. Meski berposisi sebagai sayap, Witan tidak identik dengan gocek sana gocek sini, dirinya cukup efektif dalam menggunakan kecepatan dan akselerasinya. Witan lebih gemar melakukan kombinasi umpan-umpan pendek cepat di sekitar kotak penalti lawan, itu lebih mematikan ketimbang menciptakan situasi satu lawan satu.
Jika Witan di kanan maka Ragnar Oratmangoen akan mengisi posisi sayap kiri. Ragnar adalah definisi pemain sayap sesungguhnya, dengan kelincahan kakinya, Ragnar sering kali melakukan gerak tipu dan tusukan untuk membongkar lini bertahan lawan, Ragnar bisa merusak bentuk pertahanan lawan, pergerakan Ragnar bisa menciptakan peluang atau setidaknya ruang bagi rekan-rekan satu tim yang lain.
Indonesia sangat membutuhkan target man di lini depan, jawabannya ada pada Ole Romeny. Penyerang FC Utreh yang dirumorkan akan segera memulai proses naturalisasi, sudah saatnya Indonesia memiliki goalgetter berkualitas seperti dirinya. Dengan postur 185 cm oleh Romeny, dianggap sebagai striker yang ideal untuk melengkapi lini depan Timnas Indonesia.