Ini 8 Cara Mencegah Stunting pada Anak Sejak di Dalam Kandungan, Salah Satunya Rutin Beraktivitas
- Pixabay
Banten.viva.co.id – Anak yang mengalami masalah pertumbuhan sejak di dalam kandungan akan berisiko mengalami stunting pada saat balita kelak. Apa saja upaya yang sebaiknya dilakukan?
Pencegahan stunting pada ibu hamil masih terus menjadi prioritas bagi pemerintah. Pasalnya, mencegah stunting pada anak perlu dilakukan sejak masa kehamilan.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh dari rata-rata anak lain di usianya. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.
Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak lahir dan memasuki usia dua tahun. Di samping kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan, stunting juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun.
Sayangnya, efek stunting tidak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi. Oleh sebab itu sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan stunting pada anak sejak ibu sedang hamil.
Bagaimana pencegahan stunting pada ibu hamil?
Menurut hasil survei gizi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI di tahun 2021, diperkirakan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami kurang gizi.
Selain menghambat pertumbuhan fisiknya, anak yang kurang gizi dan stunting juga berisiko mengalami kecerdasan yang kurang.
Mengutip situs WHO, pencegahan stunting perlu dilakukan sedini mungkin yaitu pada 1000 hari pertama usia anak. Ini terhitung sejak dimulainya kehamilan.