Angka Stunting di Kota Serang Masih Tinggi, Lantas Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ilustrasi seorang anak
Sumber :
  • Istimewa

Banten.viva.co.id – Masih tingginya angka stunting membuat Pj Walikota Serang Yedi Rahmat pun harus mengumpulkan hampir seluruh pimpinan rumah sakit yang ada di Kota Serang.

Gegara Ada Jentik Nyamuk di TPS3R, Balita di Kota Serang Terserang Penyakit DBD

Pertemuan yang dilakukan pada Rabu 24 Januari 2024 lalu itu pun membahas serangkaian upaya Pemkot Serang untuk menurunkan angka stunting yang masih melanda masyarakat di Kota Serang.

"Kami mohon dukungannya untuk penanganan stunting dan gizi buruk serta hal lainnya. Dari diskusi tersebut, beberapa rumah sakit siap mendukung program pemerintah, salah satunya menjadi bapak asuh," ungkap Yedi saat rapat kepada para pimpinan rumah sakit se-Kota Serang.

Pemindahan RKUD ke Bank Banten, PKS : Harus Bertahap, Jangan Ganggu Pembangunan

Tak hanya itu, Pemkot Serang sesumbar bakal membantu memfasilitasi secara medis maupun perkembangan usai pemeriksaan medis terhadap para penderita stunting di Kota Serang.

"Yang terindikasi, yang terkena stunting, bermasalah dengan gizi, kami minta ke teman-teman rumah sakit semua untuk dapat memfasilitasi dengan tidak memberatkan biaya," ujar Yedi.

Pelaku Kreatif Banten Berharap Iwak Banten Bisa Mengobati Keresahan Dunia Kreatif

Apa itu penyakit stunting?

Melansir dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dibandingkan dengan teman-teman seusianya. 

Hanya saja, perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu stunting, sedangkan anak stunting pasti terlihat pendek.

Anak masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD).

Terlebih lagi, jika kondisi ini dialami anak yang masih di bawah usia 2 tahun, harus ditangani dengan segera dan tepat.

Penilaian status gizi dengan standar deviasi tersebut biasanya menggunakan grafik pertumbuhan anak (GPA) dari WHO.

Tubuh pendek pada anak akibat stunting berada di bawah standar normal. Ini bisa dikarenakan kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama.

Kondisi ini terjadi ketika asupan gizi sesuai kebutuhan harian anak kurang sehingga memengaruhi perkembangan tinggi badannya.

Halaman Selanjutnya
img_title