Siap-siap, Warga di Jakarta dan Bogor Akan Merasakan Fenomena Langka, Ini Waktu Terjadinya

Monumen Nasional di Jakarta
Sumber :
  • Instagram @monumen.nasional

Banten.viva.co.id – Warga di Ibukota Jakarta dan Bogor diprediksi bakal mengalami sebuah fenomena langka pada Senin 9 Oktober 2023 mendatang. Fenomena itu bernama kulminasi yang disebut juga sebagai hari tanpa bayangan.

Gempa Bumi Merusak Banten dan Jawa Barat Pernah Terjadi Pada 27 Februari 1903

Fenomena kulminasi terjadi ketika matahari berada di garis bujur tempat kita berdiri. Kulminasi atas terjadi pada siang hari (pusat matahari benar-benar berada di garis bujur tempat kita berdiri). Dan kulminasi bawah terjadi di tengah malam saat pusat matahari berada di garis bujur balik belahan Bumi tempat kita berdiri.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat terjadi fenomena kulminasi bakal memberikan dampak pada peningkatan suhu udara yang akan terasa lebih panas dari biasanya.

Ada 46 Gempa Bayah Susulan di Samudra Hindia

"Pada saat itu, sudut pandang sinar Matahari akan tegak lurus dengan permukaan Bumi, sehingga energi sinar Matahari akan terkonsentrasi pada area yang sempit," tulis keterangan BMKG dikutip dari viva.co.id, Jumat 6 Oktober 2023.

Dalam paparannya, BMKG menyebut bahwa hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia, yaitu pada saat kulminasi utama. Di mana kulminasi utama adalah peristiwa ketika deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.

Analisa Gempa Bayah, BMKG: Cerminan Gempa Megathrust

Namun, menurut BMKG, fenomena kulminasi berbeda dengan ekuinoks, yang terjadi ketika titik semu Matahari melintasi garis khatulistiwa. Di mana ekuinoks membuat durasi siang dan malam hampir sama, sekitar 12 jam masing-masing. 

Selain itu, fenomena kulminasi di Jakarta dan sekitarnya lantaran daerah tersebut berada dalam wilayah potensi kekeringan meteorologis, dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang sedang memuncak.

Halaman Selanjutnya
img_title