Bukan Hanya Demam, Begini Gejala Bila Terjangkit DBD

Paparan mengenai cara lindungi diri dari DBD
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai terutama pada biasanya akan meningkat pada saat pertengahan musim hujan.

Tingkatkan Layanan MCU, Rumah Sakit Tangerang Kolaborasi dengan Perusahaan Mobil Mewah

Kondisi ini pun patut diwaspadai orang tua lantaran, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini banyak berada di lingkungan rumah dan menyerang anak-anak. Sehingga harus diketahui mulai dari gejala hingga cara penanganannya.

Spesialis Anak dari rumah sakit Mandaya Puri, Tangerang, Dr. Hutomo Laksono Sp.A menjelaskan, demam berdarah pada anak sangat rawan menyebabkan kematian. Dari angka yang ditunjukan Kementerian Kesehatan, usia rentan kematian pada usia 0 sampai 14 tahun.

Andy Pemuda dari Surabaya, Bikin Inovasi Alat Pengusir Nyamuk Berbasis Teknologi UV dan Audiosonik

"Pada tahun 2022, angka kematian terbanyak pada golongan usia 0 sampai 14 tahun, sebanyak 74,48 persen," katanya, Rabu, 11 Februari 2025.

Virus DBD pada anak ataupun orang dewasa umumnya pertama kali muncul dengan disertai gejala demam yang naik turun di kisaran 40°.

Rumah Sakit Tangerang Luncurkan Pusat Penanganan Penyakit Liver, Lengkapi Faskes di Indonesia

Kemudian disertai mual, muntah, pusing, tidak nafsu makan, pada anak akan disertai lesu, rewel, dan juga perasaan yang tidur terus.

"Sering kali kalau ke rumah sakit lalu dicek laboratorium, angka trombositnya tidak terlalu turun, tapi dilihat kekentalan darah atau hemoglobinnya sudah tinggi, ini sudah masuk masa kritis. Bila telat penanganan atau tidak dibawa ke rumah sakit, dikhwatirkan akan terkena syock syndrom. Seperti muncul perdarahan, mulai dari muncul-muncul bintik merah, buang air besar yang disertai darah, mimisan," papar dia.

Jika anak sudah menunjukan gejala suhu tubuh naik turun hingga 40°, lalu bila diberi obat penurun panas, maka hanya turun selama 4 jam. Adapula disertai keluhan sakit atau nyeri di perut khususnya di area ulu hati, pusing, muntah-muntah bisa sampai 3 hingga 4 kali, segera bawa ke rumah sakit.

"Ini tanda penting yang bisa dipelajari orang tua. Demam mulai turun hanya di angka 38° sebelumnya sampai 40° bahkan lebih. Lalu ada keluhan lain nyeri perut terutama di area ulu hati, pusing, muntah, cenderung tidur terus, perdarahan, rewel, segera berobat," ujarnya.

Mandaya Royal Hospital Puri bekerjasama dengan cegahdbd.com, menggelar health talk bertema "Cara Baru Lindungi Keluarga dari DBD", diungkapkan bila penanganan DBD bisa dengan cara 3M Plus, termasuk dengan vaksinasi.

"Vaksin DBD berfungsi untuk mencegah DBD yang disebabkan oleh virus dengue serotipe 1, 2, 3 dan 4 dengan target sasaran usia 6-45 tahun. Vaksin DBD mengandung versi lemah dari 4 serotipe virus. Dimana, versi serotipe virus ini tidak dapat menyebabkan DBD, tetapi justru "mengajarkan" sistem kekebalan tubuh untuk mempertahankan tubuh dari virus dengue," ungkapnya.

Ketika seseorang diberikan vaksin DBD, sistem kekebalan tubuh mereka akan mengidentifikasi serotipe yang dilemahkan sebagai benda asing dan membuat antibodi terhadapnya.

Ketika seseorang terpapar virus dengue, sistem kekebalan tubuh akan mengenalinya dan dapat dengan cepat membuat lebih banyak antibodi untuk menetralkan virus sebelum menyebabkan DBD.

Vaksin DBD diberikan melalui suntikan di area lengan atas. Rangkaian vaksinasinya terdiri dari 2 kali suntikan yang diberikan dalam jarak tiga bulan, yakni untuk rentan usia 6 hingga 45 tahun.