Saldo KKS Merah Putih Meledak di Akhir Tahun, Bantuan BPNT dan PKH Gencar Cair di Berbagai Daerah

PKH BPNT Desember 2024
Sumber :

Banten.viva.co.id –Saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih mulai terisi pada periode November Desember 2024. Sejumlah 

Siap-Siap Rekening Terisi, PKH dan BPNT Januari 2025 Dikabarkan Cair Lebih Cepat

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menunggu pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) melaporkan bahwa dana senilai Rp400.000 telah masuk ke rekening mereka. 

Beberapa daerah, seperti Tegal, Sumedang, Cianjur, Bandung, Subang, Jakarta Barat, Sulawesi Tengah, serta wilayah di Jawa Tengah dan Tangerang Selatan, melaporkan penambahan saldo KKS secara bertahap. 

Kapan PKH dan BPNT Januari 2025 Cair? Ini Bocoran Terbaru dari Pemerintah

Mayoritas penerima di daerah ini menggunakan bank penyalur seperti BNI dan BRI. 

Meski begitu, sebagian KPM yang menggunakan Bank Mandiri masih belum melihat saldo cair, sehingga diminta untuk bersabar dan terus memeriksa kartu mereka dalam beberapa hari mendatang.

Program Bansos 2025, Kabar Gembira Pemilik KTP dan KK Ini Bakal Dapat PKH, BPNT, hingga BLT Dana Desa

Informasi ini datang dari sejumlah KPM yang sebelumnya memantau saldo dengan cermat. 

Mereka menyebut bahwa pencairan tidak berlangsung serentak, melainkan bertahap. KPM yang telah menerima dana menyarankan agar penerima lain tetap tenang dan rutin mengecek KKS di mesin ATM atau agen terdekat. 

Ada yang melaporkan pencairan KKS BNI di kawasan Tegal, Jakarta Barat, dan Tangerang Selatan. 

Di sisi lain, KPM pengguna KKS BRI di Sumedang, Cianjur, Bandung, Subang, serta beberapa wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi Tengah juga mengonfirmasi pencairan BPNT senilai Rp400.000.

Beberapa penerima di Jakarta Barat bahkan menyebut KKS BNI terbitan 2017 dengan komponen lansia sudah terisi. 

Sementara itu, KPM dengan KKS BNI terbitan 2020 di Tangerang Selatan juga melaporkan dana masuk sebesar Rp400.000. 

Meski belum ada kabar mengenai pencairan melalui Bank Mandiri, para penerima yang belum mendapat dana diimbau untuk menunggu. 

Pencairan yang bertahap ini wajar mengingat proses administrasi dan penyaluran yang membutuhkan waktu.

Di tengah perkembangan pencairan KKS tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf melakukan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dalam kunjungan itu, Mensos menyalurkan sejumlah bantuan dengan total nilai miliaran rupiah. 

Bantuan tersebut meliputi berbagai bentuk, antara lain bantuan permakanan lansia tunggal, bantuan untuk anak yatim piatu, bantuan permakanan disabilitas.

Kemudian bantuan kelompok rentan, bantuan Atensi Sentra Paramita, bantuan BPNT/Sembako, PKH, hingga bantuan operasi katarak.

Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa kehadiran negara melalui bantuan sosial ini merupakan upaya serius untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ia menekankan pentingnya kerja sama dari penerima manfaat agar bantuan benar-benar efektif. 

Mensos mendorong penerima untuk menjaga motivasi dan semangat dalam memanfaatkan bantuan sehingga mampu keluar dari permasalahan sosial yang dihadapi.

Secara rinci, Kemensos menyalurkan bantuan permakanan lansia tunggal senilai lebih dari Rp22 juta, bantuan untuk anak yatim piatu sekitar Rp32,6 juta, serta bantuan permakanan bagi penyandang disabilitas senilai Rp16,8 juta lebih. 

Selain itu, ada bantuan bagi kelompok rentan senilai Rp2,4 miliar lebih, bantuan Atensi Sentra Paramita yang mencapai Rp6,6 miliar lebih, BPNT/Sembako senilai Rp354 juta lebih, serta PKH sebesar Rp803 juta lebih. 

Tak ketinggalan, bantuan operasi katarak senilai Rp2,5 miliar lebih juga turut disalurkan.

Kemensos berharap rangkaian bantuan ini berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di NTB. 

Kerja sama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat diperlukan agar proses penyaluran berjalan lancar. 

Diharapkan pula langkah ini meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan sosial pemerintah.

Bagi penerima yang belum mendapatkan pencairan, disarankan untuk rutin memantau perkembangan dan bersikap optimistis. 

Pemerintah menegaskan bahwa penyaluran bantuan akan terus berjalan hingga semua KPM yang terdaftar menerima haknya. 

Meski tidak semua daerah dan bank penyalur menunjukkan hasil yang sama cepat, proses ini terus bergerak ke arah yang lebih merata.

Secara keseluruhan, akhir tahun 2024 menjadi momentum penting bagi para KPM. 

Selain pencairan BPNT dan PKH yang gencar di berbagai wilayah, kehadiran Mensos di NTB menguatkan sinyal bahwa pemerintah serius dalam melaksanakan komitmen sosial. 

Bantuan miliaran rupiah yang disalurkan diharapkan memperkuat kondisi ekonomi masyarakat kurang mampu. 

Dengan demikian, upaya memperbaiki kesejahteraan nasional melalui program-program bantuan terus dioptimalkan demi masa depan yang lebih cerah.