Noviyanto, Sang Penggagas Keju dari Kota Susu Boyolali
Banten.viva.co.id –Boyolali, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang dipeluk pegunungan, begitu lekat dengan julukan "Kota Susu."
Di sini, aroma susu segar seakan telah menyatu dengan kehidupan warga.
Setiap hari, enam kecamatan penghasil susu yak k Selo, Cepogo, Musuk, Ampel, Boyolali, dan Mojosong hasilkan ratusan liter susu yang siap diproses.
Patung sapi perah raksasa berdiri megah, seolah menjadi simbol kebanggaan dan harapan warga akan masa depan yang cerah.
Namun, di balik produksi susu yang melimpah, ada cerita pilu para peternak.
Harga susu yang terus naik turun membuat kehidupan mereka penuh ketidakpastian.
Pasar yang jenuh kadang memaksa koperasi desa (KUD) menolak susu segar para peternak.
Pernah, dalam satu hari, ratusan liter susu terbuang sia-sia karena tak ada yang menampung.
Di tengah gelombang kegelisahan ini, muncullah sosok Noviyanto, pria muda lulusan arsitektur yang punya pandangan berbeda tentang masa depan Boyolali.
Novi, begitu ia disapa, tak hanya melihat susu sebagai komoditas. Baginya, susu adalah jantung kehidupan para peternak, denyut nadi yang menjadi sandaran banyak keluarga.
Ia tak tega melihat jerih payah mereka terbuang begitu saja.
Dengan hati yang penuh kepedulian, Noviyanto mulai berpikir untuk menciptakan perubahan.
Bersama 19 orang lainnya, ia merintis sebuah koperasi desa khusus untuk mengolah susu menjadi keju.
Ia tahu, keputusan ini bukan perkara mudah, tapi baginya ini adalah kesempatan emas.
"Saya ingin Boyolali punya lebih dari sekadar susu," tuturnya, penuh harap.
Pabrik keju Indrakila pun didirikan, berdiri tegak di tengah hijaunya perbukitan Boyolali.
Di sinilah, susu dari peternakan sekitar diolah dengan penuh cinta menjadi keju yang kaya rasa.
Setiap potongan keju adalah wujud harapan baru bagi para peternak. Harga susu mulai naik, tak ada lagi susu yang terbuang sia-sia, dan wajah para peternak kembali dihiasi senyum.
Jerih payah Noviyanto ternyata tak hanya menggugah hati peternak, tetapi juga menarik perhatian nasional.
Pada tahun 2012, ia diganjar penghargaan Apresiasi Satu Indonesia Awards atas kontribusinya yang luar biasa dalam memberdayakan masyarakat Boyolali.
Penghargaan dari Astra ini bukan hanya pengakuan atas kerja kerasnya, tetapi juga simbol harapan baru bagi kota kecil ini.
Bagi Novi, penghargaan ini adalah dorongan untuk terus maju. Di matanya, Boyolali bukan hanya sekadar kota kecil di Jawa Tengah, tetapi sebuah rumah bagi komunitas yang punya mimpi besar.
Ia ingin agar Boyolali, suatu hari nanti, dikenal bukan hanya sebagai Kota Susu, tetapi juga sebagai penghasil keju berkualitas dari Indonesia.
Pabrik keju Indrakila yang didirikan oleh Novi kini menjadi kebanggaan baru bagi Boyolali.
Lewat tangan-tangan penuh ketulusan, susu segar itu diolah menjadi keju berkualitas.
Dari desa yang sederhana ini, lahir sebuah produk yang mampu bersaing dengan keju-keju impor.
Dengan semangat yang tak pernah pudar, Novi berharap agar usaha ini dapat menginspirasi generasi muda Boyolali untuk bangkit, berani bermimpi, dan membangun usaha kreatif di tanah kelahiran.
Di setiap potongan keju Indrakila, tersimpan cerita perjuangan, pengorbanan, dan cinta pada tanah kelahiran.
Kisah Noviyanto adalah bukti bahwa mimpi tak pernah mengenal batas.
Di balik setiap potong keju itu, ada tangan-tangan penuh ketulusan dan harapan besar akan masa depan Boyolali.
“Keju ini adalah harapan kami,” ujar Novi sambil tersenyum. Bagi Novi, setiap gigitan keju Indrakila bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal perjalanan panjang dari kota kecil ini yang penuh dedikasi.