BREAKING NEWS! Graham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia Setelah Ditahan Imbang Indonesia

Pelatih AuAustralia, Graham Arnold.
Sumber :
  • IG/ @socceroos

Banten.viva.co.id Graham Arnold, pelatih terlama dalam sejarah sepakbola Australia, akan segera meninggalkan perannya sebagai pelatih kepala.

Naturalisasi Mees dan Eliano Temui Titik Terang, Siap Debut Lawan Bahrain dan China?

Graham Arnold telah mengabarkan kepada Federasi Sepakbola Australia (ASF) awal minggu ini tentang keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Australia.

Federasi Sepakbola Australia saat ini sedang fokus untuk mencari pelatih kepala baru menjelang laga kedua Kualifikasi AFC dan Piala Dunia 2026 bulan Oktober mendatang.

Prabowo Subianto: Timnas Indonesia Jangan Kalah dari Negara Kecil di Piala Dunia

Diketahui, Graham Arnold telah menjabat sebagai pelatih kepala Australia sejak Agustus 2018. Ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih sementara pada tahun 2006–2007.

Saat memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut, Graham Arnold mengatakan bahwa memimpin kursi pelatih Australia merupakan puncak kariernya dan merupakan kehormatan sejati.

Prabowo Subianto Ingin Timnas Indonesia Ikut Piala Dunia

"Setelah mempertimbangkan dengan saksama, saya yakin inilah saatnya kepemimpinan baru untuk membimbing tim maju," kata Arnold dikutip dari Australia Football pada Jumat, 20 September 2024.

Arnold juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf, Federasi Sepakbola Australia, dan para penggemar yang bersemangat mendukung mereka.

"Sepakbola Australia memiliki masa depan yang cerah, dan saya yakin mereka akan terus unggul," ujarn.

“Saya telah mengabdi selama 40 tahun untuk sepak bola Australia, dengan enam tahun terakhir sebagai pelatih kepala," tambah Arnold.

Keputusan tersebut diambil setelah pertandingan melawan Indonesia dengan hasil imbang 0-0 di kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia pada 10 Oktober 2024.

“Saya katakan setelah pertandingan melawan Indonesia bahwa saya harus membuat beberapa keputusan, dan setelah berpikir mendalam, firasat saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun program ini," pungkasnya.(*)