5 Ribu Mahasiswa Baru Masuk UPH, Rektor Tekankan Bijak Manfaatkan Teknologi AI

Kegiatan Belajar Mengajar Mahasiswa
Sumber :
  • Istimewa

Banten VIVA - Sebanyak 5 ribu mahasiswa baru berhasil diterima di Universitas Pelita Harapan (UPH). Dalam penerimaan tersebut, lembaga pendidikan yang berada di wilayah Tangerang ini, juga menerima 100 mahasiswa internasional yang datang dari beragam negara yang meliputi, Kamboja, Kanada, China, India, Kenya, Malaysia, Myanmar, Norwegia, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, dan Sri Lanka.

KAHMI Foundation Jadikan Momen Peringatan Hari Pahwalan dengan Berziarah ke Makam Lafran Pane

Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. mengatakan, pihaknya menekankan dua hal penting untuk para mahasiswa baru. Pertama, milikilah keyakinan yang teguh yang berdasarkan pemikiran dan kebenaran Tuhan.

"Kami tekankan dua hal kepada para mahasiswa baru, pertama soal keyakinan yang teguh. Kedua, pentingnya pemikiran yang mendalam dan kritis. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ini, mahasiswa baru akan siap menghadapi tantangan dan menjadi agen perubahan di dunia," katanya, Kamis, 22 Agustus 2024.

Aliansi Mahasiswa Tuntut Netralitas Polda Banten dalam Pilkada 2024

Diharapkan pula, para mahasiswa baru mendapatkan berbagai perspektif terkait pengetahuan dasar-dasar AI dan aplikasinya, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di tengah perkembangan teknologi AI, hingga mempersiapkan mereka dalam menghadapi masa depan yang didominasi oleh teknologi AI.

"Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengubah industri dan kehidupan manusia, sehingga pentingnya adaptasi terhadap teknologi baru. Kita harus bisa mengikuti reformasi industri, kalau tidak akan menjadi lemah. Sehingga, mahasiswa didorong untuk mempelajari AI dan memanfaatkannya demi kemajuan bangsa," ujarnya.

Universitas di Tangerang dan Industri Berkolaborasi : Kuatkan Ekosistem Transfer Teknologi

Oleh karena itu, lanjut Jonathan, penting untuk menyadari bahwa teknologi canggih ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Setelah lulus dari UPH, kalian harus menguasai teknologi AI agar bisa memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

"Teknologi AI membawa perubahan bagi ekosistem. Keyakinan saya adalah AI tidak akan menggantikan manusia. Namun, saya yakin mereka yang tidak menggunakan AI akan digantikan oleh mereka yang menggunakan AI. Jadi, AI adalah sebuah kekuatan tambahan bagi manusia. Disini, juga ditekankan, generasi muda, khususnya mahasiswa, perlu menggunakan AI dengan bijak dalam studi mereka. Manfaatkan AI secara bijak dan terapkan prinsip-prinsip active learning dalam proses belajar. Dengan cara ini, kalian akan menjadi generasi emas dan role model bagi yang berikutnya," ungkapnya.