Mengenal Sejarah dan Arti Gawe Kita Baluwarti, Pataka Polda Banten

Pataka Polda Banten
Sumber :
  • Polda Banten

Banten.Viva.co.id - Kapolda Banten baru saja resmi berhenti dari Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugraha kepada Irjen Pol Abdul Karim. Polda Banten memiliki pataka bernama 'Gawe Kuta Baluwarti'. Tahukah kamu sejarah dan maknanya?

Bus Peziarah dari Banten Lama Tabrakan Adu Kebo Dengan Truk Pasir

Saat lepas sambut Kapolda Banten, Irjen Rudy Hariyanto Adi Nugroho menyerahkan pataka Polda Banten ke Irjen Pol Abdul Karim. Pataka itu bernama Gawe Kuta Baluwarti.

"Penyerahan pataka Polda Banten, Gawe Kuta Baluwarti. Dulu pendiri Polda Banten, sengaja memilih pataka Gawe Kuta Baluwarti," ujar Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, dalam sambutannya di Mapolda Banten, Senin, 27 November 2023.

Cek Rekayasa Lalu Lintas Menuju Pelabuhan Saat Libur Nataru

Dalam berbagai literasi yang ditemukan, slogan tersebut sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten. Slogan itu muncul dengan dibangunnya Keraton Surosowan sebagai tempat tinggal Sultan Banten terdahulu. Hingga kemudian di hancurkan Belanda pada 1831.

Pataka Polda Banten

Photo :
  • Instagram Humas Polda Banten
Cek Tiga Pelabuhan di Banten yang Beroperasi Selama Libur Nataru

Keraton Surosawan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Banten memiliki tiga gerbang masuk, di sisi utara, timur, dan selatan. Di dalamnya banyak terdapat tempat untuk mandi atau petirtaan.

Keraton atau Benteng Surosowan ini didirikan antara 1526-1570, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Kerajaan Banten. Bangunan ini dikelilingi dinding pembatas setinggi dua meter, bentuknya seperti benteng Belanda yang kokoh. Lokasinya di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Halaman Selanjutnya
img_title