Dibalik Kasus SYL, Rocky Gerung Nilai Gagal Halangi Anies di Pilpres, Tugas Firli di KPK Diakhiri

Rocky Gerung
Sumber :
  • PicsArt/Viva Banten

Bantenviva.co.id - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan analisisa berbeda atas kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Hasil Resmi Sirekap KPU RI, Ganjar Pranowo-Mahfud Perolehan Suaranya Bantai Prabowo-Gibran di Kroasi

Kasus ini menggemparkan publik apalagi setelah Penyidik Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan rumah ketua lembaga rasuah tersebut. 

Namun menurut Rocky, jika kasus ini mungkin hanya uman bagi Firli Bahuri yang gagal mengentikan Anies Baswedan dari posisinya. 

Hasil Sirekap KPU Nyatakan Prabowo-Gibran Kalah Telak Dari Anies--Muhaimin di Uni Emirat Arab

"Kelihatannya Firli diumpankan untuk diuji sebetulnya. Ini kalau kita lihat di belakang layar, itu lolos dari kasus etika berkali-kali. Dewas gagal untuk memberi sanksi kepada Firli," kata Rocky.

Pernyataan Rocky tersebut disampaikan dalam sebuah video di saluran YouTube pribadinya yang berjudul 'Gagal Halangi Anies, Tugas Firli Di KPK Diakhiri!'. 

Hasil Sirekap KPU Nyatakan Ganjar Pranowo-Mahfud Md Menang 44,49 Persen di Amerika Serikat

"Kelihatannya, kekuasaan menganggap Firli justru gagal menghalangi Anies jadi tersangka kan,"tambah Rocky.

Pendapat Rocky ini mengarah pada keraguan terhadap niat sebenarnya di balik kasus ini, dengan argumen bahwa upaya untuk mempersoalkan status Anies Baswedan oleh Firli Bahuri mungkin telah gagal.

Selain itu, Rocky Gerung juga memprediksi bahwa KPK akan dilemahkan dan masa jabatan Firli Bahuri akan diperpendek. Dia mengaitkan hal ini dengan kegagalan Firli dalam menghalangi Anies Baswedan dan mungkin adanya tekanan dari pihak berwenang.

Rocky berpendapat jika kekuasaan berniat untuk menyelesaikan kepemimpinan Firli di KPK. Rocky juga mencurigai adanya pertukaran informasi atau kepentingan politis dalam kasus SYL yang melibatkan Firli Bahuri.

"Demikian juga kasus yang melibatkan Yasin Limpo itu menunjukkan juga ada tukar tambah di situ. Jadi, tetap ini kasus bongkar-membongkar dan dianggap gagal. KPK juga sudah dipreteli oleh presiden sendiri," kata Rocky. 

Munculnya rumor mengenai upaya penghambatan Anies Baswedan dalam pemilihan presiden 2024 juga menjadi bagian dari konteks yang kompleks ini.

Dalam beberapa bulan terakhir menjelang pemilu 2024, KPK telah mengungkap dugaan kasus korupsi yang melibatkan kader Partai Nasdem, partai yang mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. 

Kasus SYL, yang merupakan kader Partai Nasdem, juga melibatkan Firli Bahuri dalam dugaan pemerasan. Kini, pihak kepolisian akan menjadwalkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Firli Bahuri, mengingat penyidik masih membutuhkan keterangan tambahan.