Momen Penting Ketika Bendera Rasulullah Dikibarkan

Momen-Momen Ketika Bendera Rasulullah Dikibarkan
Sumber :

Banten – Momen-Momen Ketika Bendera Rasulullah Dikibarkan. Kalau hendak berbicara mengenai bendera Rasulullah, ada baiknya kita membuka buku mengenai siroh nabawiyah.

Ada 6,6 Juta Kendaraan Melintas Tol Trans Jawa Selama Arus Mudik dan Balik 2024

Disana tertera lengkap cerita lengkap kehidupan Rasulullah SAW. Bila ingin lebih lengkap, bisa pula membaca siroh sahabat agar mendapat hikmah dari perjalanan para sahabat. 

Bendera menjadi pelengkap dalam setiap perjalanan dakwah. Entah dalam melakukan aksi peperangan melawan musuh Allah. Atau dalam melakukan perjalanan dengan jalan damai. Bendera selalu dilibatkan. 

Mantap Maju Pilkada Kota Serang 2024, Wakil Ketua Pemuda Pancasila Banten Daftar Penjaringan di PKB

“Bendera ‘Ilwa Rasulullah berwarna putih dan rayah-nya berwarna hitam.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majalah, dan Al-Khatib). Jadi mengenai bendera itu memang ada riwayatnya. 

Kamu yang merupakan umat dari Rasulullah boleh-boleh saja mengibarkan bendera ini untuk mengiringi aktivitas. Tidak masalah dianggap fanatik, karena sebaik-baik fanatik adalah terhadap agama. 

Beberapa Karakter Bendera Rasulullah

Tak Lagi Dianggap di PDIP, Jokowi dan Gibran Gabung Golkar, Benarkah Begini Fakta Sebenarnya

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai bendera Rasulullah. Beberapa termasuk hadist dhaif, tetapi ada pula riwayat shahih yang bisa dijadikan rujukan. Kalau terbukti shahih, sah saja bagi kamu untuk menggunakan patokan. 

Beberapa hadits/riwayat itu membahas mengenai bendera. Hal itu bisa dijabarkan dalam poin-poin di bawah ini. 

1. Penggunaan Bendera

Dalam suatu riwayat shahih, diberitakan bahwa bendera ini dibawa ketika masuk ke Mekah dalam rangka pembebasan Kota Mekkah. Bendera yang dibawa adala Liwa nabi yang berwarna putih. 

2. Perbedaan Liwa dan Rayah

Ada dua bendera Rasulullah yang sering diajak ikut serta dalam setiap kegiatan. Yang satu bernama Liwa dan satunya Rayah. Liwa adalah bendera yang terikat pada ujung sebuah tombak lalu dililit pada bagian atasnya. 

Sedangkan Rayah ialah bendera yang senantiasa dipegang oleh pimpinan militer ketika sedang menjalankan peperangan. 

3. Para Pemegang Bendera

Tidak sembarang sahabat mampu mendapat kesempatan menjadi pemegang bendera. Beberapa sahabat Rasulullah yang diamanahkan untuk memegang bendera ini antara lain Abu Bakar, Umar, Saad bin Ubadah, Qais bin Saad bin Ubadah, Ali, Zubain bin Awwam, Mushab bin Umair, dan lain-lain. 

4. Ukuran Bendera

Pada suatu riwayat, Rasulullah pernah bersabda bahwa beliau memberi amanat kepada Abu Zur’ah al-Faza’iy untuk membuat/membawa bendera berwarna putih dengan panjang satu hasta dan lebar satu hasta. 

5. Warna Bendera

Warna Liwa adalah putih sedangkan Rayah adalah hitam. Ada pendapat mengatakan bahwa bendera Nabi Muhammad juga berwarna kuning, merah, dan debu tetapi riwayat ini tidak bisa ditentukan kadar shahihnya. 

Kibarkan Selalu

Semangat juang Rasulullah harus kita contoh dalam melakukan berbagai aktivitas. Lebih lanjut, kamu harus menuai semangat beliau dalam melakukan upaya dakwah di segala penjuru. 

Bendera itu sebagai bukti dari sebuah eksistensi. Tanda dari sebuah perjuangan. Janganlah ragu untuk menjunjung tinggi bendera Rasulullah. Kalau bukan orang muslim yang menjunjung, lantas siapa lagi?