Orang Banten Harus tahu Siapa itu Pangeran Sabakingking? dan Perannya di Banten

Menara Masjid Agung Banten
Sumber :
  • Liputan6

Banten – Banten yang merupakan daerah bekas Kesultanan, mulanya penduduk Banten menganut ajaran Hindu sebelum Islam masuk ke Banten melalui Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Kalijaga) dan anaknya Sultanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin Al Azhamatkhan al-Husaini al-Bantani (Sultan Hasanuddin Banten).

Menantang Komitmen Toleransi Pendirian Rumah Ibadah dari Calon Walikota Cilegon

Prabu Pucuk Umum saat itu yang memimpin Banten dan kekeuh mempertahankan ajaran Sunda Wiwitan (Hindu di kerajaan Pajajaran) akhirnya menyerahkan kuasanya kepada Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Orang Banten apakah sudah tahu siapa itu Pangeran Sabakingking? Orang yang paling berpengaruh terhadap penyebaran Islam di tanah Banten dan Kesultanan Banten pada masa itu.

KORPRI Lebak Gelar Lomba Lari 5 Kilometer Runk5bitung

Syekh Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Photo :
  • Wikipedia

Pangeran Sabakingking adalah nama lain dari Sultan Maulana Hasanuddin, ia bergelar Pangeran Sabakingking ketika berkuasa di tanah Banten pada tahun 1552-1570.

KORPRI Lebak Launching Lomba Lari 5 Kilometer Runk5bitung

Pangeran Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanuddin dengan nama lengkap Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin Al Azhamatkhan al-Husaini al-Bantani ini lahir di Cirebon yang merupakan Putera dari Sunan Gunung Jati dan Nyi Kawunganten.

Beliau meninggal pada tahun 1570 yang sekarang di makamkan di Masjid Agung Banten.

Menurut Sejarah, Pangeran Sabakingking berhasil menguasai Banten setelah beliau menang adu ayam melawan Prabu Pucuk Umum yang kala itu kekeuh mempertahankan ajaran Sunda Wiwitan di tanah Banten.

Pada sat pertarungan adu ayam, Prabu Pucuk Umum memilih tempat di lereng Gunung Karang. Ayam jago Prabu Pucuk Umum diberi ajian ilmu kebal, dan dibuat dari besi baja berpamir air raksa dengan nama Jalak Rarawe.

Sedangkan, ayam jago milik Pangeran Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanuddin Banten penjelmaan dari sorbannya dan diberi nama Jalak Putih.

Pertarungan pun dimulai, sedangkan pertarungan adu ayam di menangkan oleh Pangeran Sabakingking. Alhasil, Prabu Pucuk Umum menyerahkan kekuasannya kepada Pangeran Sabakingking, hal ini mempermudah jalan beliau menyebarluaskan Islam di tanah Banten.

Sementara itu, Prabu Pucuk Umum beralih tempat ke Banten bagian Selatan (konon, mereka lah sejarah munculnya orang Kanekes atau Suku Baduy).

Beberapa pengikut Prabu Pucuk Umum juga mengikuti Pangeran Sabakingking dan memutuskan untuk masuk Islam.

Proses Islamisasi penduduk yang dilakukan Sunan Gunung Jati dan Sultan Maulana Malik Hasanuddin ini terdengar ceritanya hingga ke Gunung Pulo Sari.

Singkat cerita, Sultan Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingking pun diangkat menjadi raja atau Sultan dan menguasai Banten, serta turun temurun kepada anak-anaknya yang terakhir Sultan Haji.

Dan sekarang seperti kita tahu masyarakat hampir setiap hari memenuhi pemakaman Sultan Maulana Hasanuddin yang berada di Masjid Agung Banten, selain untuk wisata, Masjid yang berada di Kota Serang dan menjadi ikon Banten ini juga merupakan tempat berziarah ke makam Sultan pertama Banten./Din