Turunnya Wahyu Keprabon di Pilpres 2024

Ilustrasi Sanghyang Penjaga Pulau Jawa dan Bali
Sumber :
  • Instagram @hijau.petualang

Secara sederhana, Wahyu Keprabon dimaknai restu Illahi bahwa orang tersebut direstui atau diberi amanah sebagai pemimpin yang akan membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.

Moeldoko Resmikan Platform Maritim Digital Indonesia di Banten

Masyarakat Jawa percaya seorang pemimpin tidak hanya dilegitimasi secara duniawi, namun juga secara supranatural, untuk jadi pemimpin sejati. Karena harus mendapat restu dari Illahi dan para leluhurnya.

Ada yang memaknai bahwa turunnya Wahyu Keprabon tidak hanya jatuhnya seberkas cahaya ke kepala seseorang. Namun bisa dimaknai dari sopan santun, kerendahan hati, tutur kata atau ucapannya disegani bahkan dituruti banyak orang, kharismanya membuat banyak orang segan hingga merasa hormat.

Mardiono Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja Hadapi Bonus Demografi

Turunnya Wahyu Keprabon hanya bisa dilihat oleh segelintir orang yang memiliki ilmu supranatural atau memiliki kebersihan hati. 

Gambaran Sanghyang Penjaga Pulau Jawa dan Bali

Photo :
  • Potongan layar Instagram @hijau.petualang
FIFA Kaget TC Megah Timnas Indonesia Dibangun di Tengah Hutan, Bikin Malaysia dan Vietnam Iri

Terlepas dari itu semua, sebagai masyarakat awam, gunakan hati dan pikiran jernih kita untuk memilih pemimpin Indonesia lima tahun kedepan, dengan datang dan menggunakan hak pilih kita dibilik TPS, pada 14 Februari 2024.