Bukan Rangkasbitung, Ini Ibu Kota Pertama Lebak Banten Yang Berjarak 140km dari Jakarta

Rangkasbitung
Sumber :
  • Istimewa

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jenderal Hindia Belanda nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, ibu kota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di Warunggunung harus dipindahkan.

Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan, Bulog Lebak Pandeglang Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras

Kemudian Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara, Bupati Lebak, memerintahkan wakilnya, Patih Jahar (Patih Lebak), agar menemukan lokasi strategis untuk dijadikan ibu kota pusat Pemerintahan Lebak.

Maka ditemukanlah daerah hutan bambu belantara, yang kemudian setelah hutan tersebut dibuka, kemudian langsung dinamai Rangkasbitung.

Mantan Pemain Timnas Belanda dan Bintang Ajax Bakal Gabung Timnas Indonesia

Lalu dimulailah pembangunan berbagai macam sarana pusat pemerintahan, pelaksanaan pemindahan ibu kotanya secara resmi baru dilaksanakan pada tahun 1851 dengan diresmikan pada tanggal 31 Maret 1851.

Kabupaten Lebak juga dikenal sebagai tempat bertugasnya Eduard Douwes Dekker, yang lebih dikenal dengan nama pena Multatuli.

Mentrans Iftitah Sulaiman di Demokrat Leadership Camp

Eduard pada 1856 pernah diangkat sebagai Asisten Residen. Setelah mengundurkan diri dari tugasnya di Lebak selama tiga bulan, Multatuli kemudian menerbitkan bukunya empat tahun kemudian, dengan judul Max Havelaar. Tulisan itu berupa novel satirisnya yang berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah terhadap orang-orang pribumi di Hindia Belanda.