Kisah Santri Ingin Jadi Influencer Dan Pengusaha
- Viva: Yandi
Pelatihan selama empat hari kedepan di ponpes Wapres RI itu, para santri diharapkan bisa menjadi produsen konten kreatif bernuansa kebangsaan dan religi. Sehingga menjadi benteng terdepan dari gempuran konten negatif, mengandung SARA, adu domba hingga hoax.
Kemenparekraf ingin santri berdakwa secara santai, singkat, namun mengena dengan memanfaatkan jejaring internet dan platform medsos yang ada saat ini. Sekaligus memasarkan produk pesantren melalui e-comerce yang sudah banyak digunakan.
"Kami ingin membuat santri ini, misalkan mereka punya produk kreatif, sarung, kuliner dan lain-lain, itu bisa dipasarkan jauh keluar dari pondok pesantren, lebih luas lagi jangkauannya. Untuk dakwah nya, kita buatkan dakwah melalui podcast, tidak perlu lama, tapi mengena ke masyarakat. Santri preneur ini agar melek teknologi," jelasnya.