Selama Melatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Dibuat Bingung Kelakuan Para Bocil, Kok Bisa?
- Instagram @shintaeyong7777
Banten.viva.co.id – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, mengaku bingung dengan kelakuan anak-anak kecil alias bocil di Tanah Air setiap kali bertatap muka langsung dengan mereka, entah di dalam maupun di luar lapangan.
Bukan tanpa alasan, diakui Shin Tae Yong mengaku banyak dari anak-anak Indonesia yang memanggil namanya tanpa sebutan pelatih seperti di negaranya Korea Selatan.
"Di sini, anak-anak berusia 4-5 tahun pun memanggil saya Shin Tae-yong seperti teman," ujar STY dikutip dari tvonenews Senin 30 September 2024.
"Mereka bilang itu sudah menjadi budaya, tetapi saat pertama kali datang ke sini, saya tidak merasa senang. Kami memanggilnya 'Pelatih Shin Tae-yong', kan?," ucapnya.
"Namun, di sini, orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin memanggil saya dengan nama saya. Bahkan, saya masih belum bisa terbiasa dengan itu," katanya sambil tertawa.
Shin Tae Yong, Pelatih Timnas Indonesia.
- Situs web FIFA.com
Pelatih berusia 53 tahun ini pun langsung diberi penjelasan bahwa hal seperti itu sudah lumrah dilakukan di Indonesia.
Namun, dia mengaku awalnya kurang merasa senang dengan hal tersebut karena adanya perbedaan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan.
Meski demikian, dia mengaku mendapat banyak cinta dan kasih sayang dari suporter Timnas Indonesia sejak pertama kali melatih.
"Saya tetap merasa senang karena para penggemar begitu mencintai saya," katanya.
Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sangat dicintai masyarakat Indonesia berkat torehan prestasi bersama skuad Garuda.
Ketua PSSI Erick Thohir bersama Shin Tae Yong
- PSSI
STY menangani timnas Indonesia sejak akhir 2019. Pria asal Korea Selatan tersebut mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia walaupun belum memperoleh piala. Beragam pujian dilayangkan ke pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Shin Tae-yong sudah menangani timnas Indonesia di 47 pertandingan. Dari 47 pertandingan tersebut, 24 menghasilkan kemenangan, 10 kali imbang dan 13 kalah.
STY telah membuat para pendukung setia timnas Indonesia tidak lagi bermimpi untuk menjuarai piala regional Asia Tenggara, tapi sekarang dibawa untuk bermimpi bermain di Piala Dunia.
Di bawah asuhan asuhannya, Tim Garuda pun naik kelas. Saat ini pesaing timnas Indonesia bukan lagi Laos, Kamboja, atau Timor Leste. Akan tetapi Korea Selatan, Australia, Irak, dan Jepang.
