STY Harus Pakai Formasi dan Pemain ini, Jika Ingin Lolos dari Grup Neraka Piala Dunia 2026
- Potongan Layar
Banten.Viva.co.id - Timnas Indonesia diyakini bakal mampu melewati babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3 di Grup C, dengan cara ini.
Timnas Indonesia bakal berlaga di Piala Dunia 2026 Round 3, melawan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain dan Tiongkok. Pertandingan perdana Skuad Garuda bakal melawan Arab Saudi, pada 05 September 2024.
Jika pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong menggunakan starting elevent dan penggunaan pemain seperti ini, diyakini bisa berada di peringkat ke 2 Grup C, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3.
Beberapa hari lalu coach Justin mengeluarkan starting eleven terbaik Timnas Indonesia versinya untuk ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, namun daftar pemain itu masih menggunakan nama-nama yang tersedia saja, meski PSSI berjanji akan menambah sejumlah pemain diaspora untuk menambak kekurangan Skuad Garuda.
Kira-kira siapa yang akan jadi tambahan baru berikut adalah susunan 11 pemain terbaik Timnas Indonesia untuk ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 versi Starting Elevent?
Starting eleven menyarankan Shin Tae Yong untuk menggunakan skema 3-4-3, dengan susunan pemain sebagai berikut, dari penjaga gawang ada Martin paes secara postur dan jangkauan udara penjaga gawang FC Dallas ini jadi pilihan terbaik untuk menghadapi negara-negara macam Australia dan Arab Saudi.
Namun bagaimana dengan statusnya? Paes sudah mengantongi WNI, Kini tinggal masalah perpindahan federasi saja, meski masih terkendala, PSSI optimis bisa memenangkan sidang perkara di pengadilan arbitrase olahraga internasional atau CAS pada Juli ini.
Menurut Arya Sinulingga PSSI sudah memperhitungkan berapa persen keberhasilannya, Paes tak akan semudah itu mengantongi status WNI jika dari awal sudah tak ada kemungkinan membela Timnas Indonesia.
Untuk formasi tiga bek, pilihan pertama jatuh pada Rizky Ridho. Mas-mas Jawa ini adalah bek tengah lokal terbaik yang dimiliki Indonesia. Secara postur, visi bermain, distribusi bola, pengambilan keputusan dan komunikasi, Ridho berada di level yang hampir setara dengan pemain keturunan.
Ridho juga memiliki mental dan kedisiplinan yang bagus sebagai sebagai pemain belakang. Sejauh ini, permainannya serapih gaya berpakaiannya. Berkat poin yang satu ini, Rizky Ridho mengalahkan nama Jordi Amat, versi Starting Elevent, dari akun youtub nya. antinya Ridho akan mengisi bek tengah sebelah kanan.
Nah yang akan menjadi leader atau pimpinan di bek tengah adalah Jay Idzes, pemain Serie A Liga Italia itu tak diragukan lahh karir sepakbolanya. Pemain Venezia itu level permainannya jauh di atas rata-rara, ketenangan dan mengantisipasi serangan sangat memukau.
Bang Jay sudah bermain tiga kali untuk Timnas Indonesia dan semuanya mulus tanpa gol. Jay Idzes juga membantu Indonesia clean seat saat menang 2-0 atas Filipina.
Kevin Dick kabarnya akan jadi salah satu tambahan amunisi Timnas Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti. Jika itu benar terjadi, maka bisa mengisi posisi bek kiri. Meski bukan pemain berkaki kidal, Kevin telah memainkan posisi tersebut hampir di semua pertandingan bersama FC Copenhagen musim lalu.
Selain mahir dalam bertahan Kevin memiliki mobilitas yang tinggi, dirinya bisa membawa nilai ofensif yang tinggi ke dalam tim jika PSSI.
Calvin Verdonk telah menunjukkan kemampuan adaptasi yang sangat bagus di Timnas Indonesia meski baru bergabung. Verdonk langsung tampil impresif di laga melawan Filipina, sosok yang kerap disamakan dengan Danny Karvahal dan Yordi Alba itu, memiliki segala atribut penting sebagai bek kiri modern.
Dirinya memiliki kecepatan umpan dan naluri menyerang yang bagus, bahkan sering muncul di kotak penalti saat sedang menyusun serangan.
Asnawi Mangku alam dan Sandy Walsh, sama-sama bagus mereka juga punya gaya bermain dan keunikan masing-masing, jadi agak susah menentukan siapa yang layak masuk starting line up. Tapi untuk menunjang agresivitas serangan, Asnawi adalah pilihan yang bijak. Tusukan dan pergerakan ofensifnya dapat membahayakan lini bertahan lawan.
Asnawi juga bisa dibilang sebagai bek sayap komplit, selain kecepatan, stamina dan keuletan menjadi daya tawar Asnawi. Kemampuannya itu membantunya melakukan transisi dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya. Jika Asnawi dalam kondisi terbaik, belum ada bek kanan Indonesia yang bisa melebihi kualitasnya.
Setelah lini bertahan kita akan membahas sektor tengah, disini kita akan memasang dua gelandang, pilihan pertama adalah Nathan Jo Aon. Sebetulnya posisi asli dari Nathan adalah back kiri tapi karena posisi tersebut sudah banyak opsi, maka Shin Tae Yong lebih gemar memasangnya di lini tengah.
Daya juang dan mobilitas tinggi sangat membantu kedalaman saat menguasai bola. Kita bisa melihat bagaimana kerja kerasnya di Piala Asia U23 kemarin sampai nyangkut pula di jaring gawang. Selain itu Nathan bisa diandalkan untuk mengeksekusi bola mati jarak pendek.
Tom Haye akan jadi partner Nathan. Sang profesor lebih jenius jika dimainkan sebagai gelandang pengatur serangan yang bermain jauh lebih ke dalam daripada playmaker pada umumnya.
Jika Nathan lebih bertahan maka Haye akan memainkan peran lebih menyerang, Haye lah yang akan mengatur arah serangan Timnas Indonesia. Perannya sama dengan Andrea Pirlo di AC Milan, jarang lari tapi sekalinya pegang bola langsung menciptakan peluang yang mengancam pertahanan lawan.
Naik ke posisi sayap, starting elevent memilih Witan Sulaiman sebagai sayap kanan. Meski berposisi sebagai sayap, Witan tidak identik dengan gocek sana gocek sini, dirinya cukup efektif dalam menggunakan kecepatan dan akselerasinya. Witan lebih gemar melakukan kombinasi umpan-umpan pendek cepat di sekitar kotak penalti lawan, itu lebih mematikan ketimbang menciptakan situasi satu lawan satu.
Jika Witan di kanan maka Ragnar Oratmangoen akan mengisi posisi sayap kiri. Ragnar adalah definisi pemain sayap sesungguhnya, dengan kelincahan kakinya, Ragnar sering kali melakukan gerak tipu dan tusukan untuk membongkar lini bertahan lawan, Ragnar bisa merusak bentuk pertahanan lawan, pergerakan Ragnar bisa menciptakan peluang atau setidaknya ruang bagi rekan-rekan satu tim yang lain.
Indonesia sangat membutuhkan target man di lini depan, jawabannya ada pada Ole Romeny. Penyerang FC Utreh yang dirumorkan akan segera memulai proses naturalisasi, sudah saatnya Indonesia memiliki goalgetter berkualitas seperti dirinya. Dengan postur 185 cm oleh Romeny, dianggap sebagai striker yang ideal untuk melengkapi lini depan Timnas Indonesia.
Ole Romeny itu juga bisa jadi target umpan-umpan silang yang cukup sering dimainkan oleh pemain-pemain Indonesia dan mudah mengkonversi umpan silang berkualitas dari Calvin fdong menjadi sebuah gol.
Kira-kira begitu prediksi line up versi starting El prediksimu gimana football lovers?