Skema Baru, Pencairan Subsidi BLT BBM 2025 Makin Dekat! Bahlil Pastikan Data Rampung 98 Persen
Tujuannya agar bantuan lebih merata dan menyesuaikan kebutuhan masing-masing kelompok.
Selama ini, subsidi BBM kerap dinikmati semua lapisan masyarakat, termasuk yang tergolong mampu.
Padahal, maksud utama subsidi adalah membantu golongan berpenghasilan rendah. Dengan skema blending, pemerintah meyakini hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang akan mendapat dana tunai.
Di sisi lain, transportasi publik tetap memerlukan subsidi barang demi menekan ongkos operasional sehingga tarifnya tidak melonjak.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan sulitnya menyalurkan subsidi tepat sasaran karena data penerima tersebar di berbagai lembaga.
Kementerian Sosial punya catatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Pertamina mencatat penyaluran BBM bersubsidi, sementara PLN memiliki basis data pengguna listrik bersubsidi.
Akibatnya, satu warga bisa saja tercatat di beberapa lembaga, atau malah tidak terdeteksi sama sekali. Dengan menyatukan data di BPS, pemerintah ingin meminimalkan peluang kesalahan itu.
Bahlil menuturkan, selama ini kita punya banyak sumber data, tapi tidak terintegrasi.